Roy MS
Balikpapan, helloborneo.com – Terduga pelaku tindak asusila berinisial HS terhadap anak kandungnya sendiri diciduk Polisi Gabungan di kawasan Balikpapan Barat, Selasa (18/1) Malam.
HS disergap ketika tengah beristirahat di dalam kamar. Petugas gabungan Beruang Hitam Satreskrim Polresta Balikpapan, Unit PPA Polresta Balikpapan serta GGSB Polsek Balikpapan Barat langsung menggiringnya ke Mapolresta Balikpapan.
HS pun tak berkutik saat dua petugas kepolisian menggelandangnya.
Kasatreskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro membenarkan penyergapan tersebut. Sampai dengan Rabu (19/1) Siang, proses pemeriksaan oleh penyidik Unit PPA masih dilakukan.
“Sudah kami amankan, Sementara masih kami periksa intensif,” ujarnya saat ditemui di Mapolresta.
Lebih lanjut disebutkan, dasar dari pengamanan terduga pelaku seiring dengan keluarnya hasil visum korban.
“Hasil visum sudah kami pegang makanya kami tindaklanjuti dengan penangkapan,” jelasnya.
Setelah pemeriksaan terhadap terduga pelaku rampung, penyidik selanjutnya melakukan gelar perkara untuk menyimpulkan hasil penyidikan. Tak tertutup kemungkinan kepolisian menetapkan status HS dalam waktu dekat.
“Nanti kita gelar dulu. Karena kita gak mungkin tetapkan status kalau belum (gelar perkara-red). Insyaallah besok kita ekspos,” singkatnya.
Kasus asusila ayah terhadap puteri kandungnya itu mencuat setelah wanita berinisial R melayangkan laporan ke Unit PPA Satreskrim Polresta Balikpapan, 10 Januari 2022 lalu. R yang merupakan ibu dari korban mengaku, tindakan bejat sang ayah dilakukan secara berulang kali lebih dari dua tahun.
R menyebut, mantan suaminya itu bahkan pernah mencekoki puterinya dengan berbagai ramuan minuman. Tujuannya agar jadwal datang bulan korban dapat kembali lancar.
“Setelah diberi macam-macam itu, ya akhirnya gugur,” akunya.
Pertama mengetahui apa yang dialami anaknya, perasaan R campur aduk antara emosi dan sedih. Apalagi, R baru menyadari apabila puterinya sering terlihat murung dengan tatapan yang kosong dalam bebeeapa waktu terakhir.
“Sebagai seorang ibu, saya harus memperjuangkan ini lah. Kasian masa depan anak saya,” ucapnya. (yor)