Ris
Balikpapan, helloborneo.com – Komisi III DPRD Kota Balikpapan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan mengundang sejumlah pihak di ruang rapat utama Gedung DPRD Kota Balikpapan, Senin (31/1).
Pada kesempatan itu, dewan menuntut penjelasan pihak terkait atas rusaknya akses jalan menuju SMA Patra Dharma. Keluhan jalan rusak datang dari Kepala SMA Patra Dharma Ginadi.
Menurutnya, sejak mega proyek RDMP dimulai, akses jalan menuju ke sekolahnya rusak. Tak sedikit pula siswa atau orang tua siswa mengalami kecelakaan saat menuju sekolah.
“Untung saja yang jatuh jatuh ini tidak mengalami luka serius. Namun demikian kenyataannya memang begitu. Akses jalan menuju ke sekolah kami memang mengalami kerusakan cukup parah,” ujarnya.
Hal serupa juga terjadi di ruas jalan sekitar SD dan SMP GPIB, gereja GPIB serta masjid Istiqlal. Bahkan tak hanya akses jalan, di beberapa titik, bangunan juga mengalami kerusakan.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Parlindungan Sihotang dalam kesempatan itu mengatakan, seharusnya Pertamina segera memperbaiki akses jalan yang rusak. Ia mendesak Pertamina agar tidak menunda-nunda perbaikan.
Perwakilan Pertamina RU V Asep Cahyana menyampaikan bahwa pihaknya akan mengadakan tender perbaikan akses jalan dalam 3 bulan ke depan.
“Kami segera akan membuka tender dalam 3 bulan ini, untuk memperbaiki akses jalan di lokasi tersebut,” timpalnya.
Usai RDP, Iwan Wahyudi turut menyinggung masalah parkir kendaraan yang semerawut di sekitar sekolah tersebut. Di samping banyaknya PKL yang tidak tertata.
“Hari ini kami mengundang pihak PT Pertamina, besarta stakeholder terkait seperti Dinas Pendidikan, Lingkungan Hidup dan PU. Kami juga kaget, ternyata kesepakatan awal ini sudah terjadi di tahun 2020. Bahwa pihak PT Pertamina akan memberikan beban persoalan di kawasan tersebut kepada pihak Pertamina. Tapi sampai hari ini, tahun 2022, hampir menjelang dua tahun tetapi responnya tidak ada,” ujar Iwan Wahyudi.
“Kita inginkan agar PT Pertamina agar lebih responsif lah, untuk lebih mengedepankan nuraninya. Oleh karena itu pihak Pertamina betul-betul memasang mata dan memasang telinga, agar segera memberi respon ini. gak perlu merespon sekian lama seperti ini,” pungkasnya. (yor)