ES Yulianto
Penajam, helloborneo.com – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) semakin dewasa pada 11 Maret 2022 mencapai usia 20 tahun. Selain rasa syukur atas capaian saat ini juga harus ada pembenahan terhadap ini. Ditambah lagi kini Kabupaten PPU menjadi penyangga Ibu Kota Negara.
Pelaksana tugas Bupati PPU, Hamdam Pongrewa mengucap syukur atas warna yang diberikan berbagai lapisan atas daerah otonomi baru ini. Meski demikian disadari masih banyak program pemerintah yang belum tersentuh hingga tersentuh dan masih belum sesuai harapan masyarakat.
“Mudah-mudahan seiring dengan jalannya waktu dan keadaan yang telah baik ini, kebutuhan dan harapan masyarakat dan harapan kita bersama dapat dihadirkan dan kita wujudkan,” ucap , Hamdam Pongrewa dalam upacara HUT ke 20.
Pada usia 20 tahun ini, Hamdam mengibaratkan PPU sebagai remaja yang beranjak dewasa. Dalam usia dewasa seharusnya sudah masa produktif dalam segala hal.
“Mengibaratkan PPU sebagai seorang pemuda atau pemudi tentu usia 20 tahun adalah usia yang sangat mestinya sangat produktif dalam segala hal bisa,” jelas Hamdam.
Hingga saat ini potensi di PPU dianggap masih belum dikelola secara baik. Dicontohkan yakni garis pantai 173 kilometer yang menyimpan potensi ekonomi namun belum di kapitalisasi pemerintah.
“Garis pantai kita itu 173 km tentu sangat banyak potensi ekonomi disitu yang sampai saat ini belum kita kapitalisasi dengan baik,” kata Hamdam
Selain itu juga Kawasan Buluminung yang memiliki nilai tawar kepada para investor sehingga upaya awal delineasi kawasan 9.000 hektar dianggap tidak cukup. Hamdam Pongrewa pun menargetkan untuk 15.000 hektare dari calon investor yang hendak berinvestasi di sekitar Ibu Kota Negara.
“Kawasan Buluminung, kita sudah ada delineasi kawasan sekitar 9.000 hektar tetapi menurut saya itu belum cukup karena banyak investor melihat prospek kedepan yang ingin berinvestasi,” ungkapnya. (adv/log)
