Keterangan Pers
Kaltara, helloborneo.com – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat sepakat memerangi peredaraan dan penyalahgunaan narkoba di daerah itu.
Ketua TP-PKK Kalimantan Utara Rachmawati Zainal, didampingi Ketua Bidang Pembinaan Karakter Keluarga Arsanah Suriansyah pada Rabu (8/6) menandatangani perjanjian kerja sama dengan BNN di Ballroom Hotel Lotus Kota Tarakan, sebagai wujud kesepakatan tersebut.
“Selaku Ketua TP-PKK Kaltara dengan Kepala BNN Kaltara menandatangani nota perjanjian kerja sama untuk bersama-sama menyosialisasikan dan mencegah peredaran gelap narkotika di Indonesia khususnya Kaltara,” ujar Rachmawati Zainal dalam keterangan tertulis yang diterima helloborneo.com, Selasa.
Perjanjian kerja sama antara BNN RI dan TP-PKK Pusat telah dilakukan sebelumnya, secara berjenjang tindak lanjut dilaksanakan di seluruh Indonesia.
“risiko perempuan terpapar narkoba cenderung meningkat dari 0,20 persen menjadi 1,21 persen pada 2021,” ungkapnya.
Peningkatan yang signifikan terjadi di wilayah perkotaan, untuk itu diharapkan peran aktif bersama untuk mencegah penyalaggunaan dan peredaran gelap narkotika, yang ditindaklanjuti dengan langsung mengambil langkah-langkah teknis melalui program pencegahan, rehabilitasi dan pengawasan di lingkungan keluarga, terhadap penyalahgunaan narkotika.
“Salah satu tindakan langsung yang kami upayakan untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika adalah dengan sosialisasi, membangun komitmen bersama seluruh pemangku kebijakan (stakeholder) untuk perang terhadap narkoba mewujudkan Indonesia, khususnya Kaltara agar Bersih Narkoba (Bersinar) dan Keluarga Indonesia Sehat Tanpa Narkoba (Krisan),” jelasnya Rachmawati Zainal.
Hadir pada penandatangan perjanjian tersebut, Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang. Penandatanganan langsung dilakukan Ketua TP-PKK Kaltara bersama Kepala BNN Kaltara, Rudi Hartono disaksikan pula oleh Kepala Lapas Kota Tarakan. (adv/dkisp/bp)
