Pemkab PPU Usulkan Pembangunan Bendungan Lawe-lawe ke BWS Kalimantan IV

ES Yulianto

Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mengusulkan pembangunan Bendungan Lawe-lawe dikerjakan Badan Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV setelah pengurusan izin pinjam pakai disetujui oleh PT Pertamina.

Pelaksana tugas Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara Riviana Noor mengaku telah berkomunikasi dengan pihak BWS Kalimantan IV terkait rencana pembangunan bendungan tersebut.

“Komunikasi sudah dijajaki karena harapannya BWS Kalimantan IV yang ambil alih supaya anggaran pusat lebih cepat turun untuk pembangunan itu.Kita sudah mengusulkan untuk pembangunan bendungan itu dilanjutkan. Dengan desain lama,” kata Riviana, senin (01/08).

Namun dalam menjajaki dengan BWS Kalimantan IV tersebut tidak mudah. Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara harus bisa memastikan peminjaman lahan terhadap PT Pertamina tuntas.

“Kita hanya menyiapkan lahan karena lahan itu belum klir, milik PT Pertamina. Kita sudah tindak lanjut untuk pinjam pakai lahan itu, sekarang sudah sampai tahap ke 3. Kesepakatan sudah. Terakhir tinggal menunggu penandatanganan kesepakatan perjanjian itu saja,” jelasnya.

Setelah perjanjian pinjam pakai lahan untuk bendungan selesai dan memiliki dasar hukum yang kuat bersama PT Pertamina maka sangat dimungkinkan BWS Kalimantan IV akan mengerjakannya.

“Setelah itu baru bahas, siapa yang akan mengerjakan. Kemungkinan BWS yang akan ambil alih pekerjaan dan penanganan,” tuturnya Riviana.

BWS Kalimantan IV pun dianggap sanggup untuk mengerjakan setelah mengurusan izin pinjam pakal lahan diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dengan PT Pertamina.

“Sepertinya BWS Kalimantan IV juga bersedia mengerjakan itu, yang penting oke. Lahan sudah klir Pemkab pinjam ke PT Pertamina,” tutupnya.

Diketahui dalam pembangunan bendungan tersebut selain terkendala anggaran kebutuhan estimasi hingga Rp150 miliar, juga terkendala perizinan dimana dari kebutuhan lahan 200 hektare, 100 hektare diantaranya adalah milik PT Pertamina. (log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses