Tun MZ

Balikpapan, helloborneo.com – Ratusan massa dari Aliansi Balikpapan Bergerak Maju (BBM) menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota Balikpapan, Kamis (8/9) pukul 15.00 Wita.
Mereka melakukan aksi dari simpang Plaza Balikpapan, dengan berjalan kaki sambil mendorong motor menuju kantor Pemkot Balikpapan.
Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap kebijakan pemerintah pusat yang menaikan harga sejumlah BBM bersubsidi.
Koordinator aksi, Hendra mengatakan kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga BBM berdampak buruk bagi masyarakat khususnya masyarakat kecil.
“Dampak utamanya adalah meningkatnya harga bahan pokok di pasaran, menurunnya daya beli masyarakat kecil dan berpengaruh pada sektor-sektor lainya,” kata dia.
Mereka meminta Pemkot dan DPRD Balikpapan menyatakan sikap penolakan terhadap kebijakan pemerintah pusat ini.
“Jika tak ada sikap tegas dari eksekutif maupun legislatif aksi ini akan terus berlanjut,” kata Hendra.
Di sisi lain demonstran mendesak pemerintah memberantas mafia migas, merevisi Perpres No 69 Thn 2021 serta membuat payung hukum tentang penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran BBM.
Kemudian, menuntut Presiden dan DPR RI mengevaluasi BPH Migas karena dinilai gagal menjalankan fungsi pengaturan dan pengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusian BBM.
Selanjutnya, pemerintah didesak agar berdaulat dalam pengambilan sikap untuk pengelolaan minyak di Indonesia. Serta mendesak Presiden RI untuk menjaga Stabilitas harga bahan pokok san mendorong pemerintah untuk mempercepat pengembangan Energi Baru Terbarukan. (log)