NB Purwaniawan
Penajam, helloborneo.com – Anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Syarifuddin HR menyatakan, wacana kenaikan tarif air bersih Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Danum Taka tidak tepat karena bertepatan dengan gejolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM),
“Dampak kenaikan harga BBM terasa sekali, terus ditambah lagi dengan rencana kenaikan tarif air bersih, kasihan masyarakat,” kata politisi Partai Demokrat itu di Penajam, Senin.
Kenaikan tarif air minum juga sulit dibendung karena mengacu pada Surat Keputusan (SK) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Nomor 500/K.162/2022 tentang Penetapan Tarif Batas Bawah dan Batas Atas Air Minum Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur.
“Ada instruksi Gubernur bahwa semua kabupaten/kota harus menaikkan tarif air bersih, jadi mau tidak mau dinaikkan tarifnya,” jelas dia.
Dia mendukung rencana pemerintah kabupaten memberikan subsidi tarif air bersih meringankan beban pelanggan Perumda Air Minum Danum Taka.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara harus menjamin ada subsidi sebelum keputusan kenaikan tarif air bersih ada 1 Januari 2023.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga arus komitmen mengalokasikan anggaran subsidi setiap tahun, subsidi jangan dihilangkan setelah tarif akur bersih naik.
“Pemerintah kabupaten wajib subsidi tarif air bersih untuk mengingatkan beban masyarakat,” tegas Syarifuddin HR.
Perumda Air Minum Danum Taka telah melakukan perhitungan subsidi tarif air bersih untuk pelanggan kategori rumah tangga sebesar Rp7,015 miliar per tahun.
Besaran subsidi yang diajukan kepada Pemerintah Kabuoten Penajam Azer Utara tersebut bakal dibahas oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
Kenaikan tarif air bersih perlu dilakukan untuk pengembangan layanan Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara. (adv/log)
