Angeline Jolie Mengundurkan Diri dari Utusan Khusus UNHCR

Utusan khusus UNHCR, Angelina Jolie, ketika mengunjungi para pengungsi di kamp Al Kandam, di Yaman (foto: dok).
Utusan khusus UNHCR, Angelina Jolie, ketika mengunjungi para pengungsi di kamp Al Kandam, di Yaman (foto: dok).

Jenewa, helloborneo.com – Setelah lebih dari dua puluh tahun, Angelina Jolie dan badan PBB urusan pengungsi (UNHCR) berpisah jalan. 

Dalam pernyataan bersama hari Jumat (16/12), Jolie dan UNHCR mengumumkan bahwa artis itu “beralih” dari peran sebagai utusan khusus “untuk terlibat dalam masalah kemanusiaan dan hak asasi manusia yang lebih luas.” 

“Saya akan terus melakukan segala daya upaya di tahun-tahun mendatang untuk mendukung pengungsi dan orang terlantar lainnya,” ujar Jolie dalam pernyataan bersama itu, seraya menambahkan bahwa ia merasa sudah waktunya “bekerja secara berbeda” dengan terlibat langsung bersama para pengungsi dan organisasi lokal. 

Jolie mulai bekerja di UNHCR pada tahun 2001 dan ditunjuk sebagai utusan khusus pada tahun 2012. Ketika itu komisaris tinggi UNHCR menyampaikan harapan agar aktris – yang ketika itu berusia 26 tahun – dapat mendorong perhatian kaum muda pada penderitaan para pengungsi.

Pernyataan bersama itu mengatakan artis itu telah “melakukan lebih dari 60 misi lapangan untuk melihat langsung dan mendengar kisah-kisah penderitaan, harapan dan ketangguhan.” Misi terbaru Jolie adalah ke Burkina Faso. 

Komisaris Tinggi PBB Untuk Urusan Pengungsi Filippo Grandi mengatakan “setelah (menjalani misi ini) dalam waktu lama dan sukses dengan UNHCR, saya menghargai keinginan Jolie untuk mengalihkan keterlibatannya, dan mendukung keputusan tersebut.” 

Ditambahkannya, “Saya tahu masalah pengungsi akan tetap dekat di hatinya, dan saya yakin ia akan membawa semangat dan perhatian yang sama ke portofolio kemanusiaan lain yang lebih luas.” 

Dalam tulisan opini yang diterbitkan The Guardian bulan lalu, Jolie menyinggung rasa frustrasi dengan berkurangnya kemajuan untuk mengakhiri kekerasan seksual dalam konflik. 

“Kami bertemu dan mendiskusikan kengerian yang terjadi, dan setuju bahwa hal itu tidak boleh dibiarkan terjadi lagi. Kami berjanji untuk menetapkan hal itu dan memenuhinya. Tetapi ketika sampai pada pilihan-pilihan sulit tentang bagaimana mengimplementasikan janji-janji tersebut, kami berkali-kali menghadapi masalah yang sama,” tulis Jolie. 

Ia secara khusus menyebut langsung anggota-anggota Dewan Keamanan PBB “yang menyalahgunakan hak veto mereka.” 

UNHCR menolak memberi rincian lebih lanjut, termasuk soal apakah mereka akan menunjuk utusan khusus baru untuk menggantikan Jolie. (voa/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.