Jakarta, helloborneo.com – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) secara resmi meluncurkan portal Satu Data Indonesia (SDI).
Portal SDI dengan laman data.go.id diresmikan dalam Grand Launching Portal SDI di Hotel Westin Jakarta, Jumat (24/12). Peluncuran itu dihadiri langsung oleh Menteri Bapenas, Suharso Monoarfa dan sejumlah menteri serta kepala instansi terkait lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Suharso mengungkapkan, SDI hadir untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas tata kelola data pemerintahan. Sehingga data dapat berperan penuh dalam pembangunan Indonesia. Data menjadi satu kekayaan baru bangsa Indonesia sebagai salah satu kunci pembangunan.
“Data itu mencakup kepentingan nasional. Misalnya soal data pangan, berapa produksi, berapa stok, dan seterusnya. Datanya sampai saat ini tidak ada yang sama antara Kementan dengan Bulog. Dari tahun ke tahun begitu,” ujar Suharso membeber persoalan data yang sering terjadi.
Tak berhenti sampai di situ. Penataan data nasional masih menemui tantangan lain. Selama ini kata dia, data yang diproduksi oleh setiap institusi menghasilkan data yang berbeda. Karena menggunakan metodologi dan teknis penelitian yang beragam. Sehingga hasil data tidak berstandar dan tidak bisa diperbandingkan.
“Produksi institusi, hasil data berbeda tidak ada meta data baku yang jadi referensi,” keluhnya.
Ego sektoral antar kementerian/lembaga dalam berbagi pakai data, disebut Suharso juga menjadi tantangan tersendiri. Ia menyebut, beberapa kementerian/lembaga cenderung posesif terhadap kepemilikan data mereka.
“Kepemilikan data jadi posesif, dipek dewe (diambil sendiri) tersimpan di repository masing-masing,” ungkap eks anggota DPR RI ini.
Mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan standarisasi data. Baik secara konsep maupun metodologi yang diterangkan dalam data baku dan mengacu pada kode referensi yang disepakati. Kehadiran portal SDI menjawab persoalan data selama ini.
Portal SDI menjadi satu wadah akses data yang berfungsi sebagai marketplace data pemerintah. Mempertemukan antara supply dan demand data.
“Data statistik, spasial, maupun keuangan bermuara di portal SDI. Kita wujudkan data pembangunan yang valid, kredibel, mutakhir, dan mudah diakses,” pungkasnya.
Hadir dalam Grand Launching SDI, Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas, Kepala BPS Margo Yuono, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Kepala BSSN Hinsa Siburian, Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muhammad Aris Marfai, serta perwakilan kementerian/lembaga terkait. (kmf/log)