NB Purwaniawan
Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, terus berupaya mengembangkan potensi pariwisata dalam menghadapi pemindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur.
Pariwisata adalah salah satu sektor yang disiapkan pemerintah kabupaten, menurut Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar di Penajam, Rabu, seiring pemindahan ibu kota negara Indonesia ke wilayah Kalimantan Timur.
Ibu kota negara Indonesia telah ditetapkan dipindah pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur.
Dengan pemindahan ibu kota negara Indonesia tersebut, membuka peluang industri pariwisata di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Tempat wisata di Kabupaten Penajam Paser Utara akan menjadi “magnet” tersendiri, kata dia, sehingga potensi pariwisata yang ada harus dikembangkan.
Dalam pengembangan potensi pariwisata membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan daerah yang sektor pariwisata telah maju.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menjalin kerja sama dengan Politeknik Pariwisata Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengembangkan potensi pariwisata di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
Menjalin kerja sama dengan Politeknik Pariwisata atau Poltekpar Lombok, jelas Tohar, karena sektor pariwisata di NTB sudah berkembang.
Poltekpar Lombok bakal memberikan wawasan dalam pengembangan pariwisata, terutama kepada Pokdarwis (kelompok sadar wisata) yang diharapkan dapat membawa perubahan dalam pengelolaan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki sejumlah potensi pariwisata yang dapat mendukung ibu kota negara Indonesia baru, sebab daerah itu berdekatan dengan ibu kota negara baru yang diberi nama Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Objek wisata yang potensial adalah Pantai Tanjung Jumlai dan Pantai Nipah-Nipah di Kecamatan Penajam, kemudian Air Terjun Tembius dan Goa Tapak Raja di Kecamatan Sepaku. (log)