Kaltim Capai Skor Literasi Digital di Atas Rata-rata Nasional

Sekda PPU, Tohar (Bertopi) saat mengunjungi lapak Literasi Jalanan Komunitas Gembel Penajam. (Dok)

Samarinda, helloborneo.com – Pemerintah berencana memindahkan pusat pemerintahan dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur pada 2024.

Saat ini proses pembangunan infrastruktur di IKN masih berjalan, termasuk pembangunan jaringan telekomunikasi, interkoneksi, hingga transmisi tegangan tinggi.

Selain infrastruktur, salah satu faktor penting untuk mendukung IKN adalah masyarakat yang mampu memanfaatkan akses digital dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk aktivitas produktif seperti belajar, bekerja, dan berbisnis.

Adapun masyarakat Kalimantan Timur tercatat memiliki indeks literasi digital cukup tinggi, bahkan di atas rata-rata nasional.

Menurut laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC), pada 2022 skor indeks literasi digital Kalimantan Timur mencapai 3,62 dari skala 1-5 poin.

“Skor tersebut jauh lebih besar daripada skor nasional 3,54 poin,” jelas Kemenkominfo dan KIC dalam laporan Status Literasi Digital di Indonesia 2022 yang dirilis Rabu (1/2/2023).

Dilansir dari Katadata Media Network, Kalimantan Timur juga menjadi provinsi dengan indeks literasi digital terbaik ketiga di Indonesia pada 2022. Posisinya berada di bawah DI Yogyakarta dan Kalimantan Barat yang masing-masing mendapat skor 3,64 poin.

Indeks literasi digital dalam laporan ini diukur melalui empat pilar indikator besar, yakni Digital Skills, Digital Ethics, Digital Safety, serta Digital Culture.

Adapun Kalimantan Timur memperoleh skor di atas rata-rata nasional untuk hampir semua indikator.

Pada Digital Skills atau indikator kecakapan digital Kalimantan Timur sebesar 3,55 poin pada 2022, lebih tinggi 0,03 poin dari skor nasional 3,52 poin. Pilar ini mengukur kecakapan pengguna internet dalam menggunakan komputer atau gawai, mengunggah/mengunduh data, mengecek ulang informasi dari internet dan sebagainya.

Kemudian, Digital Ethics atau indikator etika digital Kalimantan Timur mencapai 3,90 poin, lebih tinggi 0,22 poin dari skor nasional 3,68 poin. Pilar ini mengukur kepekaan pengguna internet dalam mengunggah konten tanpa izin, berkomentar kasar di media sosial, menghargai privasi di media sosial, dan sebagainya.

Indikator lainnya yakni Digital Safety atau indikator keamanan digital Kalimantan Timur sebanyak 3,17 poin, lebih besar 0,05 poin dari skor nasional 3,12 poin. Pilar ini mengukur kemampuan pengguna internet dalam mengidentifikasi dan menghapus spam/malware/virus di komputer atau gawai pribadi, kebiasaan mencadangkan data, pelindungan data pribadi, dan sebagainya.

Digital culture atau indikator budaya digital Kalimantan Timur sebesar 3,86 poin, lebih besar 0,02 poin dari skor nasional 3,84 poin. Pilar ini mengukur kebiasaan pengguna internet seperti mencantumkan nama penulis/pengunggah asli saat melakukan reposting, membuat unggahan dengan mempertimbangkan perasaan pembaca dari suku/agama/pandangan politik berbeda, menikmati dan berbagi konten seni budaya Indonesia di ruang digital, dan sebagainya.

Kemenkominfo dan KIC melakukan survei ini terhadap 10.000 pengguna internet berusia 13-70 tahun yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Survei dilakukan selama periode Agustus-September 2022 melalui wawancara tatap muka. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan sekitar 0,98% dan interval kepercayaan 95%.

Responden memiliki beragam latar belakang dari ibu rumah tangga, wiraswasta, pekerja, pelajar, petani, dan lain-lainnya. (kmf/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.