Edy Suratman Yulianto

Penajam, helloborneo.com – Pasar Waru yang terletak di Kelurahan Waru, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masuk dalam kategori pasar dengan kondisi parah. Solusi yang efektif akan dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop UMKM) yakni melakukan relokasi pedagang ke Pasar Sesulu, di Desa Sesulu Kecamatan Waru.
Namun tak mudah untuk dilakukan relokasi. Menurut Kepala Disperindagkop UMKM Kabupaten PPU, Saidin mengatakan saat ini kondisi rencana relokasi ke pasar sesulu hanya tersedia untuk lapak basah. Sedangkan kebutuhan relokasi pasar harus juga ada lapak kering.
Upaya untuk merelokasi itu, tahun 2023 ini pemerintah hanya mengalokasikan anggaran melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) untuk membangun 4 item, yakni pos jaga, toilet, instalasi dan penampungan air hingga instalasi listrik. Sedangkan untuk membangun pasar kering yang dimaksud belum terselesaikan melalui DPA
“Solusi pasar dipindah, tetapi karena yang ada sekarang pasar basah akan ditambah tapi tidak ada di DPA. Tetapi toilet, pos jaga, listrik dan air, kalau untuk fisik tidak ada,” kata Saidin.
Dirinya berpendapatan untuk merelokasi pedagang di Pasar Waru perlu penanganan yang serius. Tak hanya harus dilakukan oleh dinasnya melainkan perlu kerjasama beberapa stakeholder.
Tujuan relokasi pedagang ke Pasar Sesulu adalah upaya yang konkrit. Namun tak hanya sekedar memindahkan. Fasilitas Pasar Sesulu harus dilengkapi terlebih dahulu. Pihaknya tak ingin dengan fasilitas yang banyak kekurangan saat ini bukannya relokasi menjadi solusi malah menjadi masalah.
“Kalau saya lihat kondisi sekarang belum ada pasar kering, maksud saya harus ada bangunan dulu, jangan sampai nanti, maksud kita memindahkan untuk menyelesaikan masalah, kemudian pindah bukan menyelesaikan masalah melainkan tambah masalah. Pedagang mau jualan dimana,” pungkasnya. (adv/log)
















