BLK Komunitas Waru Mulai Berkembang, Target 5 Program Kerja 1 Tahun

Edy Suratman Yulianto

BLK Komunitas yang dikelola Yayasan Aulia Hutama Humairoh. (ESY)
BLK Komunitas yang dikelola Yayasan Aulia Hutama Humairoh. (ESY)

Penajam, helloborneo.com – Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang dikelola oleh Yayasan Aulia Hutama Humairoh, di Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara nampaknya mulai tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Ketua Yayasan Aulia Hutama Humairoh, Dessy Purwito Sari mengatakan kali ini sedang berlangsung pelatihan di bidang tata kecantikan rambut. Program ini terlaksana berkat bantuan pemerintah pusat melalui pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

“Masih bidang tata kecantikan rambut program pemagangan dalam negeri anggaran APBD dari Disnakertrans provinsi,” kata Dessy Purwito Sari.

BLK Komunitas yang dibentuk pada tahun 2022 lalu ini, mulai dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Dengan adanya BLK Komunitas ini dianggap mampu menjadi wadah untuk melakukan pemberdayaan kepada masyarakat, tidak hanya masyarakat di Kecamatan Waru melainkan di Kabupaten PPU.

“Dengan adanya BLK ini sangat merasa terbantu dan terfasilitasi dari segi tempat dimana disini bisa dijadikan tempat konsolidasi, kordinasi maupun kegiatan lainnya yang bersifat pemberdayaan,”

Harapannya banyak pihak swasta yang tertarik untuk menjalankan kerjasama dengan BLK Komunitas untuk penyerapan tenaga kerja atau bentuk lainnya. Untuk sementara waktu pengelola BLK Komunitas baru bisa menjalankan kerjasama dengan pemerintah dan tak banyak kepada pihak swasta.

“Pemerintah Disnaker kabupaten, BLK Samarinda, kemudian Disnakertrans provinsi sejauh ini masih itu, dan juga kerjasama dengan pihak swasta untuk kegiatan pemagangan kecantikan. Tidak menutup kemungkinan kita ini ada kerjasama dengan pemerintah desa atau kelurahan terkait dengan pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.

Pada tahun 2023 ini, pihaknya berencana melakukan kegiatan berupa beberapa pelatihan sebanyak 5 program yang mulai dari pelatihan mencukur rambut hingga pengolahan hasil pertanian.

“Kami tahun menargetkan 5 program pelatihan Banprov dari APBN, kemudian MTU (Mobile Training Unit) yang bekerjasama dengan BLK Samarinda kegiatannya barber, pengolahan hasil pertanian fokusnya makanan dan minuman hasil jadi dan pengemasannya,” pungkasnya. (log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses