Penajam, helloborneo.com – Bupati Penajam Paser Utara, Hamdam Pongrewa menyampaikan apabila persoalan stunting dapat dituntaskan, masyarakat benuo taka bahkan bangsa Indonesia akan menjadi negara yang kuat dan mampu bersaing dengan negara-negara maju yang lain.
Hamdam menambahkan, untuk mewujudkan mimpi itu, anak-anak muda, khususnya yang saat ini tengah menempuh pendidikan di jenjang perguruan tinggi harus dibekali persiapan yang matang.
“Untuk mewujudkan semua itu, perlu pemenuhan gizi yang optimal sejak dini. Edukasi itu perlu ditanamkan kepada para mahasiswa sehingga masalah stunting dapat diantisipasi,” katanya
Lanjutnya, stunting dapat terjadi dari sejak proses kehamilan dan setelah bayi terlahir. Sehingga sangat dibutuhkan pemberian makanan tambahan bagi Batita serta edukasi yang baik terhadap para calon orang tua.
“Oleh Karena itu, maka sangat penting peran dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama untuk memperbaiki permasalahan gizi dan anemia pada remaja,” kata lagi.
Diketahui juga berdasarkan data SSGI 2022 saat ini Indonesia telah berhasil menekan angka prevalensi stunting hingga 21,4 persen. Meski begitu, angka tersebut masih harus ditekan hingga mencapai 14 persen pada 2024.
Persoalan stunting juga tidak hanya berkaitan dengan permasalahan kesehatan saja. Namun terdapat faktor lain yang berpengaruh seperti kondisi sosial ekonomi dan perilaku masyarakat.
“Intervensi spesifik dan sensitif harus berjalan beriringan. Data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang kita miliki dapat dimaksimalkan sehingga intervensi dapat tepat sasaran dan terus berkesinambungan,” pungkasnya. (adv/log)