Ketua DPRD PPU Dukung Kemajuan Nelayan Hadapi IKN

Edy Suratman Yulianto

Ketua DPRD Kabupaten PPU, Syahrudin M Noor memberikan bantuan 27 karung pembasmi hama tambak dan 7 unit mesin kapal. (Ist)
Ketua DPRD Kabupaten PPU, Syahrudin M Noor memberikan bantuan 27 karung pembasmi hama tambak dan 7 unit mesin kapal. (Ist)

Penajam, helloborneo.com – Menghadapi Ibu Kota Negara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), nelayan sepatutnya turut mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah di Kabupaten PPU. Hal itu sangat perlu untuk mencukupi sebagian kebutuhan pangan masyarakat pendatang ke IKN.

Melalui aspirasi dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten PPU, Syahrudin M Noor memberikan bantuan 27 karung pembasmi hama tambak dan 7 unit mesin kapal.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten PPU, Andi Trasodiharto mengaku bahwa Desa Babulu Laut saat ini dinobatkan menjadi Kampung Nelayan Maju, tentu perlu banyak dukungan terhadap nelayan yang ada.

“Bahkan babulu laut menjadi kampung nelayan maju, memang perlu support dari supaya cepat mengangkutan produksi jangan sampai busuk di jalan. Bisa di jual petambang ke pasar agar lebih baik,” kata Andi Trasodiharto.

“Bantuan ini kita berniat untuk meningkatkan produksi hasil ikan kita. Tentunya perlu suplai ikan menghadapi IKN,” tambahnya.

Sebagai penerima bantuan Ketua Kelompok Maruddani, Safarudin menyampaikan bahwa bantuan ini telah sesuai harapan.

“Sesuai dengan harapan saya, semuanya mudah-mudahan membawa berkah,” ungkapnya.

Dirinya berharap kepada Syahrudin M Noor bisa terus berkomitmen untuk membantu nelayan. Pernyataan tersebut terbukti dengan komitmen aspirasi yang saat ini mampu diwujudkannya.

“Alhamdulillah saya sangat puas melihat komitmen dari ketua DPRD. Mudah-mudahan ketua DPRD bisa lebih baik lagi membantu banyak kelompok kedepannya,” tuturnya.

Sedangkan Syahrudin M Noor menyampaikan kepada nelayan untuk bisa memiliki wawasan yang lebih luas. Sebagai nelayan menurutnya tidak harus terpaku pada sistem budidaya atau tangkap ikan yang ada. Perlu ada kemampuan untuk mengadopsi hal-hal baru.

Bila ada masukan dari nelayan, Syahrudin M Noor secara terbuka membuka peluang diskusi. Saling bertukar pikiran membuat nelayan dan pemerintah bisa berkembang. Hal itu wajid dilakukan untuk kepentingan bersama dengan cara saling bersinergi.

“Saya berharap kepada masyarakat babulu ini supaya paradigma nelayan tradisional ini kita harus berubah pola pemikirannya, kita harus maju sama-sama dengan jalan yang kita diskusikan apa saja yang harus kita lakukan untuk kemajuan itu,” pungkasnya. (adv/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.