Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun kembaran Jembatan Pulau Balang dengan membangun duplikasi bentang pendek jembatan itu sebagai akses jalan yang menghubungkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Pembangunan duplikasi bentang pendek Jembatan Pulau Balang, menurut Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Nicko Herlambang di Penajam, dilakukan Kementerian PUPR.
Sampai saat ini kemajuan pengerjaan mencapai sekitar 30 persen, lanjut dia, duplikasi bentang pendek Jembatan Pulau Balang sebagai akses jalan penghubung menuju IKN Nusantara.
Pembangunan duplikasi (membuat yang mirip/serupa) bentang pendek sama panjang dengan bentang pendek Jembatan Pulau Balang, yakni 470 meter yang telah rampung dibangun Provinsi Kalimantan Timur pada 2015.
Anggaran pedoman perancang jembatan pelengkung (independent proof check/IPC) di Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara itu sekitar Rp2,1 miliar, dan anggaran pembangunan fisik lebih kurang Rp331,88 miliar.
Anggaran pembebasan lahan serta pembangunan duplikasi bentang pendek jembatan Pulau Balang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN.
“Duplikasi bentang pendek Jembatan Pulau Balang untuk melengkapi infrastruktur yang telah dibangun pemerintah provinsi,” jelasnya.
Jembatan Pulau Balang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan, dan terhubung dengan jalan tol Balikpapan-Samarinda.
Kemudian Jembatan Pulau Balang juga bakal menghubungkan menuju Bandara Naratetama (very very important person/VVIP) untuk pendukung transportasi Kota Nusantara, serta jalan tol IKN Nusantara yang kini tengah dibangun.
Sehingga, kata Nicko Herlambang, jembatan kembar itu akan membuka akses penghubung Kota Balikpapan menuju Kabupaten Penajam Paser Utara, dan terus terhubung dengan IKN Nusantara.
Jembatan penghubung akan dioperasikan pada 2024, duplikasi bentang pendek jembatan Pulau Balang untuk mencegah kemacetan lalu lintas seiring perkembangan IKN Nusantara. (adv/log)