Edy Suratman Yulianto

Penajam, helloborneo.com – Harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) berupa beras, gula dan minyak di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) turut mengambil peran besar terhadap angka inflasi. Meski diketahui saat ini harga sembako di Kabupaten PPU cenderung stabil.
Melalui Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Kabupaten PPU, Saidin mengaku pemerintah daerah akan gencar melakukan Operasi Pasar (OP) sebagai upaya menekan angka inflasi.
Sebagai langkah awal, Rabu (04/10/2023) dilakukan OP di Pasar Nipah-Nipah. OP tersebut menyasar seluruh warga di Kabupaten PPU tanpa terkecuali. Kegiatan itu turut mendapatkan antusias masyarakat, dimana kurang lebih waktu 1 jam barang sudah ludes terjual.
“Kita ini sudah melaksanakan OP, kali ini kita turunkan 1.5 ton beras, 200 kilogram gula dan 150 liter. Kita kerjasama dengan Bulog di Kabupaten PPU,” kata Saidin.
Menurutnya, terjadinya kenaikan harga sembako dikarenakan kondisi alam. Dimana hingga saat ini Kabupaten PPU masih bergantung pada luar daerah. Sehingga mudah berdampak terhadap harga sembako bila terjadi kondisi alam yang tak mendukung.
“Mungkin ini ya, karena kita masih bergantung pada barang dari luar PPU, kalau sudah musim seperti ini ada potensi harga akan naik karena gelombang, ditambah lagi cuaca ini panas berkepanjangan,” ungkapnya.
Tak hanya mendapatkan pengaruh dari kondisi alam, peningkatan jumlah pendudukan yang masuk ke Kabupaten PPU, imbas pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tentunya berpengaruh terhadap permintaan di pasaran. (adv/log)