Edy Suratman Yulianto
Penajam, helloborneo.com – Lebih dari 2 pekan menjalani jabatan sebagai Penjabat Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun bisa dibilang memiliki kinerja yang melesat daripada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten PPU.
Sejak mulai tinggal di Rumah Jabatan Kelurahan Penajam, Kabupaten PPU, Makmur Marbun rutin melakukan aktivitasnya sejak matahari belum terbit. Mulai dari berlari pagi mengunjungi gedung Mekar Sari Kelurahan Penajam, Pelabuhan Penajam hingga sampai ke Pasar Penajam, Kelurahan Nenang, untuk melakukan tinjauan aktivitas pasar.
Paling berkesan baginya, saat tiba di Pasar Penajam (06:00 Wita) tak bisa menghubungi Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Penajam. Hal itu diduga karena pejabat tersebut sedang tertidur. Padahal menurut Makmur Marbun, Kepala UPTD Pasar Penajam seharusnya bangun lebih pagi karena aktivitas pasar lebih awal.
“Kalau saya tadi telepon kepala UPT masih tidur jam 6 saya bilang, bapak ini tidak cocok jadi kepala UPTD pasar, pasar jam 5 sudah mulai, kalau masih tidur tidak begitu. Karena memang harus itu lah tugas pemerintah, pemerintah itu harus hadir loh,” ujarnya.
Gesitnya Makmur Marbun dalam menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten PPU itu, bukan karena memiliki target kerja 100 hari, guna mengukir prestasi, melainkan ingin membawa perubahan.
“Bekerja mengalir saja apa yang saya kerjakan, tidak ada (target 100 hari kerja),” kata Makmur Marbun, ditemui usai bersilaturahmi dengan Sultan Paser, YM Aji Muhammad Jarnawi, (05/10/2023).
Ditunjuknya Makmur Marbun sebagai Penjabat Bupati Kabupaten PPU tentunya bukan tanpa alasan. Sebagai wilayah yang akan terdampak Ibu Kota Nusantara (IKN), perlu banyak percepatan yang harus dilakukan, baik dari sistem pemerintahan maupun pola pikir masyarakat yang lebih maju.
“Saya tidak akan bisa dihambat siapapun, saya bekerja. Bekerja sesuai itu saja, mengalir saja apa yang bisa saya kerjakan,” ungkapnya.
Kinerja yang dilakukan akhir-akhir ini, Makmur Marbun mengaku akan lebih meningkat lagi. Pasalnya, dirinya mendapatkan pesan baik dari Presiden, Joko Widodo, maupun Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian harus mampu membawa perubahan lebih baik untuk Kabupaten PPU.
“Pokoknya saya sesuai arahan pak presiden, pak menteri dalam negeri, kamu saya tugaskan ke sana harus berbuat yang terbaik disana karena ada ikn ini yang kita jaga, makanya manset kita harus diubah semua,” pungkasnya. (adv/log)