Edy Suratman Yulianto
Penajam, helloborneo.com – Merasa menjadi zuriat daripada Aji Raden Kusuma, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Syahrudin M Noor menginginkan terwujudnya makam pahlawan kusuma bangsa.
Syahrudin M Noor mengatakan bahwa Kabupaten PPU memiliki pahlawan pada saat memperjuangkan kemerdekaan. Namun sampai saat ini tidak pernah ada benak pemerintah daerah untuk bisa membangun makam pahlawan.
“Kita juga terus mendorong pemerintah daerah baik, maupun pemerintah pusat, bahwa di sini ini ada cikal bakal pahlawan daerah yang dulunya berjuang mempertahankan wilayahnya, tetapi sampai sekarang ini kan tidak dilabeli sebagai pahlawan hanya pada saat waktu itu diberi dan diangkat oleh Kesultanan Kutai dulu diberikan gelar Aji Raden Kusuma,” jelasnya.
Dengan tegas, Syahrudin M Noor mengaku para keluarga Aji Raden Kusuma akan dengan ikhlas menghibahkan tanahnya untuk dijadikan makam pahlawan. Pengakuan terhadap keluarga Aji Raden Kusuma tentu harus mendapatkan dukungan oleh pemerintah untuk menuangkan dalam produk hukum.
“Kami dari kerabat keluarga beliau, ya menghibahkan tanah untuk makam pahlawan. Tinggal bagaimana ini dibuat produk hukumnya supaya itu menjadi legal, dijadikan Makam Pahlawan,” ujarnya.
Ditetapkannya sebagai makam pahlawan nantinya tidak hanya untuk keluarga Aji Raden Kusuma, melainkan bisa menjadi tempat terakhir bagi para veteran yang ada di Kabupaten PPU.
“Kita mau bahwa ini supaya segera ditetapkan menjadi pahlawan nasional yang ada di PPU dan di situ juga ditetapkan menjadi Makam Pahlawan, jadi semua pahlawan-pahlawan yang ada di sini baik Veteran itu, kalau bisa dikumpulkan di sana jadi satu, menjadi Makam Pahlawan sebagai Kusuma Bangsa,” pungkasnya.
Momen haul yang ke tiga ini, sengaja diambil bertepatan dengan hari pahlawan. Dimana banyak diceritakan bahwa terdapat orang yang berjuang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di Kabupaten PPU pada zaman penjajahan Belanda.
“Anden Gedang ini dibuang di Cilacap sana waktu zaman Belanda. Kemudian Anden Okko ini dibuang Sawahlunto, Sumatera Barat pada saat pada zaman Belanda itu. Nah pulang kesinilah yang ada kuburannya sini Aji Raden Kusuma itu,” beberanya. (adv/log)