Penajam, helloborneo.com – Salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), yaitu PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur Daerah Operasi Bagian Selatan (PHKT-DOBS) terus mendukung program pemerintah daerah di wilayah operasi Perusahaan di Kalimantan Timur. Melalui Program Semur Cendawan (Semai Jamur dengan Cerdas dan Berwawasan Pangan) di Kelurahan Waru, PHKT mendukung Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menuju kemandirian pangan.
Program Semur Cendawan merupakan program CSR unggulan PHKT-DOBS yang telah dimulai sejak awal tahun 2022 lalu.Inisiasi program bermula dari kegiatan Focus Group Discussion dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kab. PPU. Pada diskusi tersebut terdapat aspirasi dari salah satu anggota yang melihat potensi pengembangan budidaya jamur di Kab. Penajam Paser Utara.
General Manager Zona 10 Regional 3 Kalimantan, Avep Disasmita menjelaskan bahwa potensi budidaya jamur yang dikembangkan pada Program Semur Cendawan dapat menjadi salah satu solusi dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menjadi sumber pendapatan tambahan bagi petani untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Kami berkomitmen untuk terus membina petani jamur Kelurahan Waru dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen jamur, sehingga mereka akan menjadi masyarakat yang mandiri dan sejahtera,”tambah Avep Disasmita.
Menurut Avep Disasmita, program ini menjadi salah satu alternatif solusi bagi Kabupaten PPU yang merupakan calon bukota negara atau IKN, dalam menghadapi tantangan di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, Avep meyakini kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, seperti Dinas Ketahanan Pangan, SKK Migas Kalsul, dan pihak penerima manfaat sehingga program ini mampu menciptakan manfaat dan nilai yang dinikmati bersama (creating shared value).
Dharma Saputra selaku Head of Communication, Relations, & CID (CRC) PHKT Zona 10 menjelaskan bahwa pengembangan program ini didukung oleh hasil Social Baseline Study Social Mapping yang dilakukan rutin selama 4 tahun sekali sehingga program yang disusun sesuai dengan kebutuhan dan sekaligus dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di wilayah tersebut.
Dengan budidaya jamur, menurut Dharma, masyarakat dapat menjalankan pertanian yang lebih efisien karena tidak memerlukan lahan yang luas selain itu budidaya jamur dapat dijalankan dengan integrasi tanaman hortikultura sehingga bernilai tambah.
“Selain menjadi solusi atas kebutuhan lahan dan kondisi iklim yang kurang mendukung usaha pertanian, budidaya jamur juga menghasilkan dampak yang bermanfaat bagi lingkungan karena terjadi penyerapan limbah serbuk kayu yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan media tanam jamu atau baglog,” jelasnya.
Hal yang serupa disamapaikan oleh Wahab, Ketua Kelompok Bintang Jamur binaan PHKT yang menerangkan bahwa budidaya jamur mampu menyelesaikan masalah limbah serbuk kayu di Kelurahan Waru.
.
Wahab pun mengungkapkan bahwa sejak dicetuskannya program Semur Cendawan, pola pikir masyarakat sekitar terhadap permasalahan alih fungsi lahan yang terjadi dapat diubah dengan aksi pemanfataan lahan yang tersisa melalui kegiatan intensifikasi.
Pusat pembelajaran budidaya jamur di Kelurahan Waru yang merupakan lokasi Program Semur Cendawan telah memperoleh dukungan penuh dari pemerintah daerah dengan dikeluarkannya surat pernyataan oleh Dinas Ketahananan Pangan Kab. Penajam Paser Utara, sebagai pusat pembelajaran dan edukasi budidaya jamur.
Sementara itu, Manager Communication Relations & CID PHI Dony Indrawan menyatakan komitmen PHI dan anak perusahaan untuk mengembangkan program CSR yang inovatif dan berkelanjutan sejalan dengan kebijakan perusahaan untuk menjalankan operasi yang selamat, patuh, dan ramah lingkungan.
“Di program-program CSR perusahaan, kami mendorong peningkatan kapasitas serta kemandirian seluruh mitra binaan. Hal ini dibuktikan dengan terus dilakukannya upaya pendampingan serta memberikan dukungan berupa pengembangan kapasitas moril maupun materil kepada mitra binaan,” ungkapnya..
Dony menuturkan bahwa di Program Semur Cendawan ini, perusahaan memilih strategi community development, dimana pengembangan kelembagaan kelompok merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakaat mitra binaan. “Kami terus menjalin diskusi dan kerja sama terkait pengembangan program Semur Cendawan agar manfaat program ini dapat dirasakan secara luas dan menjadi program yang dimiliki bersama oleh seluruh masyarakat,” ujarnya.
“PHI dan seluruh anak perusahaan dan afialiasinya senantiasa berkomitmen menjalankan program CSR yang mendukung pengembangan dan kemandirian masyarakat, selaras dengan upaya kami dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), “ pungkasnya. (log)