Penajam, helloborneo.com – Anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Rahman Wahid mengatakan, ketergantungan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak bisa terus menerus terjadi. Namun ke depan, diharapkannya, ada pergerakan sektor rill baik perbankan, asuransi dan juga pihak ketiga.
Menurutnya, sektor rill itu sangat penting untuk kemajuan suatu daerah, bahkan banyak daerah yang APBDnya hanya dimasukan ke bank dengan nilai dua sampai tiga triliun. Ini menunjukan bahwa sektor rill sudah bekerja dan anggaran pemerintah tinggal dimasukan ke bank sebagai penyertaan modal untuk produktivitas.
“Sekarang, sektor rill itu harus digerakkan, dan APBD itu bisa disiapkan untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kesehatan,” ujarnya.
Ia mencontohkan, untuk sektor rill yang bisa digerakkan itu bisa dari sektor pertanian sebagai produk unggulan Kabupaten PPU. Jadi, beras produksi Kabupaten PPU bisa diekspor ke luar dan itu sudah mulai dilakukan walaupun masih untuk wilayah Kabupaten PPU. Namun ke depan itu bisa terus dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian Kabupaten PPU.
Begitu pula untuk sektor-sektor rill lainnya, sehingga ketika itu telah dijalankan dengan baik maka secara bertahap ketergantungan kepada APBD bisa semakin berkurang. Dengan begitu, ketika anggaran pemerintah mengalami keterlambatan maka tidak akan terlalu mempengaruhi perekonomian wilayah dan daya beli masyarakat. (adv/log)