Bagus Purwa

Penajam, helloborneo.com – Pemerintah pusat mengatasi banjir di Sungai Sepaku di Kelurahan Sepaku, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, dengan membangun pengendali banjir, kata Deputi Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimuddin.
“Pengendali banjir harus segara dibangun agar banjir bisa diminimalisir,” ujar Alimuddin di Penajam.
Pembangunan infrastruktur pengendali banjir yang dilakukan pemerintah pusat itu, lanjut dia, merupakan program mengatasi banjir yang sering terjadi di Kelurahan Sepaku terutama di wilayah RT 01, 02 dan RT 03.
Tetapi, tegas dia lagi, banjir yang sempat terjadi di Kelurahan Sepaku, Kecamatan Sepaku pada 24 Juni 2024 berada di luar kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) Kota Nusantara, ibu kota negara baru Indonesia.
“Banjir yang terjadi itu tidak ganggu pelaksanaan pembangunan Kota Nusantara,” tambahnya.
Lokasi proyek pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Kelurahan Sepaku, jelas dia pula, masuk kawasan milik warga yang belum dibebaskan pemerintah
Pendekatan melalui penanganan dampak sosial kemasyarakatan (PDSK) dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dan OIKN menyangkut pembangunan pengendali banjir Sungai Sepaku itu.
Permasalahan pembebasan lahan dengan warga setempat harus dirampungkan, karena ada hak warga yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan harus ada solusi yang tidak merugikan masyarakat.
“Kami sudah datangi warga terdampak pembangunan lakukan pertemuan dan masalah selesai dengan solusi sesuai aturan yang ada,” ucapnya.
“Permasalahan lahan diselesaikan melalui kesepakatan warga menerima dan dukung pemerintah bangun pengendali banjir itu,” ungkap Alimuddin lagi.
Setelah ada kesepakatan, bakal segera ditindak lanjuti pemerintah pusat serta masyarakat dipastikan mendapatkan hak dan tidak ada yang dirugikan. (log)