Istana Wakil Presiden Kota Nusantara Usung Konsep “Huma Betang Umai”

Bagus Purwa

Groundbreaking pembangunan Istana Wakil Presiden. (Ist)
Groundbreaking pembangunan Istana Wakil Presiden. (Ist)

Penajam, helloborneo.com – Arsitektur istana wakil presiden Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia yang dibangun di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, mengusung konsep “huma betang umai” (bahasa Dayak).

“Huma betang umai” merupakan bahasa Dayak suku asli di Kalimantan Timur, jelas arsitek istana wakil presiden, Daliana Suryawinata di Penajam, yang memiliki makna ibu sebagai pengayom, pelindung, pemberi dan pemelihara.

Bangunan di kawasan ibu kota baru Indonesia membutuhkan tipologi yang berakar dari arsitektur tradisional, dan arsitektur tradisional Indonesia kaya dengan rumah panggung.

“Jadi konsep rumah panggung dan panjang diangkat menjadi konsep Istana wakil presiden,” ujarnya.

Konsep rumah panggung dan panjang merupakan ciri khas di Pulau Kalimantan, yang ada di Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Tengah.

Konsep arsitektur rumah panggung dan panjang sangat penting untuk berada di atas puncak bukit dengan atap besar diterjemahkan sebagai ibu yang menaungi, dan di bagian atap diisi oleh panel energi matahari untuk memenuhi keseluruhan energi bangunan dengan desain hemat energi.

Istana wakil presiden juga mengusung konsep pendingin hibrida, menurut dia, sebagai pendingin udara hemat energi yang memaksimalkan sirkulasi udara silang.  

Orientasi bangunan mengikuti arah matahari sumbu barat dan timur yang dapat mengurangi pemanasan pada bangunan membuat energi pendingin bangunan jadi berkurang.

“Jadi bangunan di Kota Nusantara hemat energi dan tidak konsumtif, itu penting untuk lingkungan, kesehatan pengguna,  bangunan, serta kenyamanan,” kata Daliana Suryawinata.

Istana wakil presiden dibangun dua tahap, Direktur Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti menimpali, tahap satu pembangunan istana, kantor, hunian dan bangunan penunjang yang akan diselesaikan pada Agustus 2025.

“Selanjutnya akan dilakukan lelang proyek pembangunan istana wakil presiden tahap kedua,” ucap Diana Kusumastuti.

Istana wakil presiden Kota Nusantara memiliki luas lahan 148.417 meter persegi dengan luas bangunan 32.061 meter persegi, dengan kontrak kerja tahap satu selama 450 hati mulai  Mei 2024 hingga Agustus 2025.

Istana wakil presiden dikerjakan PT Adhi Karya dan Penta Architecture dengan nilai kontrak pengerjaan lebih kurang Rp1,457 triliun. (log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses