Pemerintah Dukung Ekspor Kopi Indonesia melalui Kolaborasi Pelaku Usaha dan Petani

Seorang pekerja perempuan memetik biji-biji kopi saat panen di sebuah perkebunan di desa Ulian, Bali (foto: ilustrasi).
Seorang pekerja perempuan memetik biji-biji kopi saat panen di sebuah perkebunan di desa Ulian, Bali (foto: ilustrasi).

Jakarta, helloborneo.com – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyatakan dukungannya terhadap upaya peningkatan ekspor kopi oleh pelaku usaha dan komunitas petani. Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang berkontribusi besar bagi perekonomian serta memberikan manfaat signifikan bagi petani di berbagai daerah.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mendag Zulkifli Hasan saat menghadiri acara Peluncuran Indonesia Origin Selection: A Celebration of the Unique Coffee Traditions & Farmers Behind Your Favorite Nespresso Coffee di Jakarta.

“Kopi tetap menjadi komoditas unggulan dan prioritas ekspor Indonesia bersama produk-produk lainnya. Jerih payah petani dan pengusaha kopi turut memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia,” ungkap Zulkifli Hasan, sebagaimana dikutip dari siaran pers Kemendag pada Kamis (3/10/2024).

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa produksi kopi terus menunjukkan tren peningkatan selama periode 2019—2023. Keberhasilan ini, menurutnya, bisa menjadi contoh dalam pengembangan komoditas pertanian yang disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing.

“Ke depan, pengembangan hasil pertanian harus disesuaikan dengan potensi daerah, tidak hanya kopi tetapi juga rempah-rempah, coklat, kelapa, dan lainnya. Kopi tetap menjadi prioritas, termasuk hilirisasinya,” tambah Zulkifli Hasan.

Dari sisi perdagangan global, Indonesia memiliki jaringan ekspor kopi yang luas dengan negara tujuan utama seperti Amerika Serikat, Mesir, Malaysia, Jepang, dan Tiongkok. Sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang besar dalam memenuhi permintaan pasar global baik melalui ekspor biji kopi mentah (green bean) maupun biji kopi yang telah disangrai (roasted bean).

Permintaan kopi berkualitas terus meningkat di pasar internasional, terbukti dengan pertumbuhan impor kopi global sebesar 12 persen selama lima tahun terakhir (2019-2023). Zulkifli Hasan mengapresiasi PT Nestle Indonesia atas peluncuran seri kopi kapsul Nespresso bertema “Indonesia Origin Selection,” yang diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkenalkan kopi Indonesia ke pasar global.

“Kami mengapresiasi PT Nestle Indonesia yang terus mempromosikan kopi Indonesia. Peluncuran ini diharapkan mempercepat pengenalan cita rasa kopi khas Indonesia di kancah global,” tutur Zulkifli Hasan.

Mendag juga menyoroti tantangan dalam memenuhi permintaan kopi, terutama kopi spesialti dan premium yang menekankan praktik ramah lingkungan. Konsumen kopi semakin kritis terhadap asal usul dan keberlanjutan produk kopi. Kemendag berkomitmen untuk terus mendukung ekspor kopi dan turunannya melalui berbagai inisiatif.

Kemendag aktif membuka akses pasar luar negeri melalui kesepakatan dagang seperti Free Trade Agreement (FTA), Preferential Trade Agreement (PTA), dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Upaya ini menjadi ‘jalan tol’ bagi ekspor Indonesia ke mitra dagang. Selain itu, Kemendag juga menyediakan fasilitas pendampingan bagi eksportir untuk mendapatkan sertifikasi dan menyusun rencana ekspor, serta promosi melalui Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan berlangsung pada 9—12 Oktober 2024. (ip/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.