Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar, meminta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) kabupaten setempat mendeteksi anak putus sekolah agar dapat menikmati pendidikan yang menjadi hak mereka.
Sektor pendidikan menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara itu di Penajam, dengan memperjuangkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) agar manfaat bisa dirasakan masyarakat setempat.
“Kami kawal APBD untuk tuntaskan masalah di Kabupaten Penajam Paser Utara, termasuk pendidikan,” tambahnya.
Salah satu upaya memastikan seluruh anak dapat mengenyam pendidikan bisa dengan meningkatkan program sekolah dan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) tanpa biaya.
Dinas Dikpora Kabupaten Penajam Paser Utara juga harus mengutamakan anak yang masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk bisa mengikuti pendidikan secara cuma-cuma.
“Kami juga dukung Dinas Dikpora deteksi anak putus sekolah agar semua bisa miliki kesempatan kembali ke sekolah,” tambahnya.
Diharapkan jangan sampai ada anak-anak di Kabupaten Penajam Paser Utara yang kehilangan kesempatan mengenyam pendidikan akibat terkendala ekonomi, sebab bakal menyulitkan untuk mendapatkan pekerjaan di kemudian hari.
Dengan adanya deteksi secara akurat, kata dia, maka anak putus sekolah di Kabupaten Penajam Paser Utara dapat sekolah dan memiliki ijazah untuk bekal mencari kerja.
Upaya lainnya guna membantu masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki ijazah, dengan membangun PKBM untuk mengejar paket A, B dan C.
PKBM tersebut untuk mendapatkan ijazah setara dengan sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas atau kejuruan (SMA/SMK).
Setiap anak di Kabupaten Penajam Paser Utara tidak boleh putus sekolah karena persoalan ekonomi, jemput bola anak putus sekolah harus dilakukan ditampung di sekolah paket. (adv/kmf/log)