Kabupaten PPU Optimistis Miliki Potensi Besar Terapkan Smart City

Bagus Purwa

Kepala Diskominfo Kabupaten PPU, Khairudin. (Ist)
Kepala Diskominfo Kabupaten PPU, Khairudin. (Ist)

Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, optimistis memiliki peluang besar untuk menerapkan konsep kota pintar (smart city) sebagai daerah asal, terdekat dan mitra Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia yang dibangun di sebagai di daerah itu, yakni Kecamatan Sepaku.

Pemerintah kabupaten, jelas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Penajam Paser Utara Khairuddin di Penajam, terus memperkuat sinergi dalam implementasi konsep kota pintar di wilayah setempat.

Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan daerah pendamping Kota Nusantara, lanjut dia, memiliki peluang besar untuk menerapkan konsep kota pintar yang lebih maju.

Kerja sama antar satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menyusun langkah konkret mewujudkan kota pintar bukan hanya tentang teknologi, ia menimpali lagi, tetapi juga teknologi dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Langkah strategis dalam pembangunan kota pintar diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Diharapkan juga Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dapat membantu sinergi kuat swasta dan masyarakat mewujudkan daerah yang akrab disapa Benuo Taka itu menjadi lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan. 

Transformasi digital dalam era globalisasi saat ini sangat penting konsep kota pintar untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya dan konektivitas, kata Khairuddin, serta meningkatkan kualitas layanan publik yang berdampak positif bagi masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara telah memiliki rencana induk (master plan) kota pintar yang melibatkan tata kelola pemerintahan secara cerdas (smart governance), masyarakat cerdas (smart society) dan pemasaran daerah cerdas (smart branding).

Kemudian diperkuat dengan pilar tata kelola lingkungan cerdas (smart environment), ekonomi cerdas (smart economy) serta kelayakan taraf hidup masyarakat (smart living). (adv/kmf/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses