
Jakarta, helloborneo.com – Budayawan, sastrawan, aktor, dan pelatih akting Indonesia, Jose Rizal Manua, menilai bahwa pendidikan kesenian yang berlandaskan pada kearifan lokal bisa menjadi solusi efektif dalam memperkenalkan nilai-nilai tradisional kepada anak-anak. Hal ini sangat penting untuk membentuk karakter dan kepribadian generasi muda Indonesia, yang lebih sesuai dengan konteks sosial dan budaya bangsa.
Menurut Jose, pendidikan formal yang lebih berfokus pada psikologi, sosiologi, dan antropologi terbukti lebih efektif dalam mendidik anak-anak, ketimbang pendekatan yang terlalu teknis dan akademis. “Di sisi lain, saya sangat menyayangkan kebijakan yang memasukkan pelajaran matematika sejak tingkat TK. Seharusnya, anak-anak pada usia dini diajak bermain dan berkreasi, bukan dipaksa untuk belajar hal-hal yang terlalu abstrak seperti matematika,” jelas pria kelahiran Padang, Sumatra Barat.
Pentingnya peran keluarga dan sekolah juga diungkapkan oleh Jose. Ia menekankan bahwa pendidikan seni tradisional dapat membantu anak-anak lebih dekat dengan budaya mereka sendiri, serta memperkuat rasa cinta tanah air. “Generasi muda kita harus lebih mengenal dan mencintai warisan budaya Indonesia agar mereka bisa menjaga dan melestarikannya,” tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya ini, Jose Rizal Manua akan menggelar pertunjukan teater pada 29 Desember 2024 di Teater Gubah Jakarta. Melalui acara ini, ia berharap dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih mencintai seni dan budaya Indonesia, sekaligus menunjukkan betapa pentingnya seni sebagai bagian dari pendidikan karakter.
“Seni dan budaya adalah benteng terdekat yang bisa menjaga jati diri bangsa dari pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kita,” ungkapnya dengan tegas.
Jose, yang memiliki latar belakang kuat di bidang seni setelah menempuh studi sarjana seni di Fakultas Teater, Institut Kesenian Jakarta, pada tahun 1986, percaya bahwa seni tradisional harus terus diperkenalkan dan diperbarui agar tetap relevan dengan zaman.
Sebagai bagian dari gerakan revolusi mental yang digagas pemerintah, Jose Rizal Manua menegaskan perlunya memperkenalkan kembali seni tradisional di tengah generasi muda. Hal ini tak hanya berfungsi untuk melestarikan budaya, tetapi juga untuk membentuk karakter bangsa yang kuat, berbudi pekerti luhur, dan mencintai tanah air.
Dengan begitu, melalui pendidikan kesenian yang berlandaskan pada nilai-nilai lokal, generasi penerus Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kaya akan rasa cinta terhadap budaya dan warisan nenek moyang mereka. (ip/log)