Suherman
Penajam, helloborneo.com – Kepala Badaan Pengkajian dan Penerapan Tegnologi (BPPT) Unggul Priyatno mengatakan, potensi budidaya rumput laut di wilayah Penajam Paser Utara sangat besar, sehingga sangat tepat membangun “Sains Marine Techno Park”.
“Penajam Paser Utara memiliki potensi perikanan dan kelautan yang besar, diantaranya produksi budidaya rumput laut,” kata Unggul Priyatno, saat meninjau budidaya rumput laut di Desa Api-Api, Kecamatan Waru.
Selain sebagai tempat pengembangan perikanan dan budidaya rumput laut, lanjutnya, di Kabupaten Penajam Paser Utara juga akan dibangun “Sains Techno Park” untuk riset bidang perikanan dan kelautan.
Dengan dibangunnya area khusus tersebut, kata Unggul Priyatno, untuk pengembangan suatu wilayah yang dapat menjadi daya tarik sebagai kawasan budidaya hasil kelautan.
Dan ke depan rumput laut yang dijual baik di ke dalam negeri maupun ke luar negeri tidak lagi rumput laut mentah. “Ke depan rumput laut yang dijual itu sudah berupa kemasan yang telah diolah, seperti dalam bentuk kapsul atau lainnya,” ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan Kelautan, Kabupaten Penajam Paser Utara Ahmad Usman, mengatakan, luas area budidaya rumput laut di Desa Api-Api mencapai 500 hektare, namun yang ditanami rumput laut masih berkisar 7 persen dari luasan tersebut.
“500 hektare potensi ditanami rumpu laut, tapi baru tertanami 7 persen. Dimana satu hekatre bisa ditanam 500 bentang rumput laut,” ucapnya.
Dengan perhitungan satu hektre bisa ditanami 500 bentang rumput laut, kata Ahmad Usman, dikalikan dengan luas lahan potensi ditanami rumput laut dengan harga Rp8 ribu per kilogram, maka diperkirakan hasil panen rumput laut di Desa Api-Api mencapai Rp12 miliar.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, tambahnya, sudah berkoordinasi dengan BPPT untuk memberikan pembinaan dan pelatihan budidaya rumput laut kepada 460 petani rumput laut, termasuk pengolahan rumput laut setelah panen.(bp/*log)