Disperindagkop UKM Penajam Antisipasi Kelangkaan Elpiji

Bagus Purwa

 

Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop UKM Kabupaten Penajam Paser Utara, Rusli

Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop UKM Kabupaten Penajam Paser Utara, Rusli

Penajam, helloborneo.com – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupeten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengantisipasi kemungkinan melonjaknya permintaan elpiji agar tidak terjadi kelangkaan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah atau lebaran 2015.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop UKM, Rusli, di Penajam, Sabtu, mengatakan, kuota elpiji di Kabupaten Penajam Paser Utara, tahun ini (2015) mencapai 1.583.350 tabung, mengalami kenaikan dibanding 2014 yang hanya 1.266.680 tabung. Sehingga dipastikan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat setempat.

“Walaupun diprediksi tidak terjadi kelangkaan elpiji ukuran 3 kilogram karena kuotanya sudah sangat mencukupi, namun kami tetap melakukan upaya antisipasi agar tidak terjadi kelangkaan elpiji,” katanya.

Kelangkaan elpiji , menurut Rusli, bisa saja terjadi apabila agen dan pangkalan bermain dengan menjual tabung gas elpiji keluar daerah. Disperindagkop UKM meminta agen dan pangkalan agar tidak melakukan penjualan gas elpiji keluar daerah.

Selain itu, kata dia, kelangkaan elpiji tiga kilogram juga dapat terjadi, apabila ada agen atau pangkalan yang berbuat curang dengan memindahkan elpiji tiga kilogram ke tabung elpiji 12 kilogram.

Disperindagkop UKM Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjut Rusli, telah mengumpulkan tiga agen dan 60 pangkalan gas elpiji yang tersebar di wilayah Penajam Paser Utara, untuk mengantisipasi lonjakan permintaan yang bisa mengakibatkan kelangkaan elpiji.

“Kami lakukan berkoordinasi dengan agen dan pangkalan elpiji dan melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk antisipasi terjadinya kelangkaan elpiji jelang Lebaran Idul Fitri,” ujarnya.

Rusli mengungkapkan, tim gabungan sidak elpiji menemukan perbuatan curang memindahkan elpiji tiga kilogram ke elpiji 12 kilogram, dengan alasan harga jual 12 kilogram mengalami kenaikan. Namun kecurangan tersebut dapat diatasi dengan melakukan sidaj secara rutin.

“Tim gabungan rutin melakukan sidak mengantisipasi kecurangan itu, jadi persediaan elpiji 3 kilogram tetap aman,” tegasnya.

Sedangkan untuk kesepakatan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji ukuran 3 kilogram tambah Rusli, masih sesuai kesepakatan sebellumnya, yakni Rp20 ribu per tabung. Sedangkan elpiji 12 kilogram non subsidi dijual antara Rp150 ribu sampai Rp160 ribu per tabung. (bp/*esa)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.