Suherman – AH Ari B
Penajam helloborneo.com – “Coffee morning” yang digelar Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar bersama awak media catak dan elektronik membahas permasalahan kelistrikan di daerah itu.
“Ada empat mesin pembangkit di PLTD (pembagkit listrik tenaga diesel) dari 9 mesin yang rencananya akan di datangkan PT Andhika, tapi penambahan mesin pembangkit listrik itu tidak bisa dilakukan karena kewenangan dari PLN Wilayah Kalimantan Timur,” ungkap Samir Paturusi, wartawan Tribun Kaltim, pada “coffee morning” di ruang Bupati Penajam Paser Utara, Selasa.
Hal senada disampaikan Agus Pamuji, wartawan Balikpapan Pos, permasalahan PLN harus cepat diselasaikan, tanpa harus mencari kelemahan atau kesalahan yang ada di dalam PLN, karena kritikan terhadap PLN dan pemerintah daerah melalui media sosial sangat luar biasa terkait masalah kelistrikan tersebut.
“ Pemerintah daerah harus secepatnya melakukan koordinasi dengan Pihak PT PLN Wilayah Kalimantan Timur, sehingga keresahan masyarakat dapat cepat dicarikan jalan keluarnya,” jelasnya.
Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar menegaskan, akan mengunjungi kantor pusat PT PLN (Persero) langsung menghadap dirut PLN untuk memperjelas persoalan pemadaman listrik yang selama ini terjadi di kabupaten Penajam Paser Utara.
Selain itu bupati juga meminta dukungan dari masyarakat terkait penyelesaian krisis daya listrik tersebut, karena ada pembangunan sutet PLN di wilayah Penajam Paser Utara yang terhambat karena terkendala permasalahan lahan milik masyarakat yang sulit dibebaskan.
Wakil Bupati Penajam Paser Utara Mustim MZ, mengaku hampir setiap hari mendapat pesan singkat atau SMS dari masyarakat dengan berbagai keluhan terkait sering terjadinya pemadaman listrik di wilayah Penajam Paser Utara.
“Saya banyak menerima SMS keluhan masyarakat terikait sering terjadinya byar pet itu, bahkan ada masyakakat mengirim SMS bertuliskan apa gunanya kepala daerah lampu mati terus,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, tambah Mustaqim, akan menindaklanjuti masukan para awak media massa tersebut, karena masyarakat menganggap PLN di bawah kewenangan kepala daerah. Padahal PLN adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)sebagai instansi vertikal .
“Saat ini pelayanan PLN tidak maksimal karena antara pasokan dan pemakaian listrik tidak seimbang sehingga pemadaman listrik terus terjadi, kami akan tindak lanjuti kondisi ini,” kata Wabup.
Semantara pihak menajeman PT PLN Unit Petung, Kabupaten Penajam Paser Utara, tidak menghadiri undangan “coffee morning” tersebut. bahkan beberapa kali dihubungi tidak satu pun perwakilan manajemen PLT Unit Petung yang hadir. (bp/*esa)