LPj Harman Ditolak, Imam Wahyudi Pimpin KNPI Samarinda

Rapal JKN

 

Samarinda, helloborneo.com – Musyawarah Kota (Muskot) KNPI Kota Samarinda, Kalimantan Timur, berakhir dramatis. Pasalnya selain terpilih secara aklamasi Imam Wahyudi, sebagai ketua KNPI Samarinda periode 2015-2018, Laporan Pertanggungjawaban (LPj) kepengurusan mantan ketua KNPI Samarinda periode 2013-2015 Harman ditolak mentah-mentah.

Ketua penyelenggara Muskot yang juga ketua Caretaker KNPI Samarinda, Sulanto mengatakan, selain tak hadirnya Harman dalam Muskot. Ditolaknya Lpj kepenggurusnya, karena dari hasil Muskot banyak ditemui data fiktif dan disinyalir telah melakukan penyunatan dana yang diterima sebesar Rp10,5 Miliar dari APBD Kota Samarinda.

“Jadi aksi penolakan terjadi, bukan hanya karena Harman tak hadir, namun dari LPj yang diberikan banyak data yang tak sesuai dengan anggaran yang diterima pada kepengurusannya,” terang Sulanto.

Selain itu 93 peserta resmi yag hadir mewakili setiap OKP dan anggota KNPI, banyak yang mengatakan tidak menerima anggaran yang tertuang dalam LPj kepengurusan Harman.

“Jadi banyak data fiktiv yang ada dalam LPj, contohnya pengurus kecamatan yang seharusnya mendapatkan dana sebesar Rp20 juta. Setelah ditelusuri tak ada yang mendapatkan sesuai yang tertulis, bahkan ada dana yang mengalir ke salah satu OKP, namun OKP tersebut menyatakan tak pernah menerima sepeser pun,” paparnya.

“Oleh sebab itu dengan ditolaknya LPj Harman, pihaknya beserta pengurus Provinsi akan membentuk tim audit dan akan melanjutkannya ke meja hijau,” tegas Sulanto.

Terkait dengan terpilihnya Imam Wahyudi sebagai Ketua KNPI yang baru. Pihaknya membentuk tim formatur untuk membantu Imam. Tim formatur sendiri diketuai Muslimin perwakilan dari DPD KNPI Kaltim, Sulanto mewakili ketua demisioner, Sugeng Muhtar mewakili Majelis Pemuda Indonesia (MPI), Imam Wahyudi ketua terpilih, Budi Setiawan perwakilan Pengurus KNPI Sambutan, Dandri Dauri dan Andreas Toha dari perwakilan OKP.

“Dan dari hasil Muskot itu juga, pihaknya membentuk tim formatur yang diketuai Muslimin untuk membantu ketua yang terpilih Imam Wahyudi,” singkatnya.

“Dan sedikit menambahkan, Imam Wahyudi terpilih secara aklamasi setelah 8 calon yang maju, memutuskan untuk satu suara mengusung Imam Wahyudi,” tutupnya. (rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses