Eef JKN
Salah satu warung remang-remang yang dirasa mengusik warga. (Eef JKN – Hello Borneo)
Palangka Raya, helloborneo.com – Lokalisasi Lokpon 11 Kabupaten Pulang Pisau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah tepatnya di Kelurahan Kalawa tak berizin. Beberapa waktu yang lalu tempat ini dihebohkan dengan serbuan protes dari masyarakat sekitar RT 01 yang tidak senang dengan keberadaan lokalisasi itu.
Lurah Kalawa yang mewakili suara Masyarakat, Liong ST mengatakan sudah melakukan beberapa kali rapat yang mengundang seluruh RT, LPMK, tokoh Masyarakat dan tokoh agama. Sebab, dikatakanya pihak lokalisasi tidak berkomitmen dengan apa yang dijanjikan kepada masyarakat.
“Warga RT 01 dijanjikan akan mendapat kontribusi dari lokalisasi,” ucap Liong.
Lanjutnya, Kelurahan tidak akan menutup tempat tersebut dikarenakan bukan ranah dari pihaknya. Tetapi, Kelurahan tidak akan mengeluarkan ijin lingkungan untuk tempat itu. Sampai saat ini, pihak Kelurahan sudah merekomendasikan masalah ini ke Kecamatan dan Pemerintah Daerah.
“Berdasarkan bukti yang ada, kami tidak akan memberikan ijin lingkungan. Silahkan buka secara illegal, tapi saya tidak menjamin misalkan terjadi apa-apa,” tegas Liong.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pulang Pisau, Hans Kenedison mengatakan persoalan PSK merupakan masalah klasik yang dihadapi semua daerah. Praktek prostitusi seperti ini masih sulit dihilangkan, namun pihaknya tetap akan melakukan langkah-langkah antisipatif.
“Dengan segera, kami akan melakukan penertiban,”ucap Hans.
Ditemui terpisah, Haryanti seorang ibu rumah tangga di Pulang Pisau berharap agar razia terhadap PSK segera dilakukan. Pasalnya, selain bisa merusak rumah tangga, PSK juga membawa penyakit berbahaya seperti HIV AIDS.
“Kalau saya sih maunya, PSK itu tidak ada di wilayah kita, apapun alasannya,” tegas Haryanti. (rol)
