Polisi Bersihkan Museum Keraton Sadurengas

Rapal JKN

 

Anggota polisi dari Polsek Paser Balengkong membersihkan Museum Sadurengas. (Rapal JKN - Hello Borneo)

Anggota polisi dari Polsek Paser Balengkong membersihkan Museum Sadurengas. (Rapal JKN – Hello Borneo)

Tana Paser, helloborneo.com – Anggota polisi dari Polsek Pasir Belengkong melakukan kerja bakti membersihkan museum Keraton Sadurengas, Jumat (15/1). Keraton Sadurengas merupakan salah satu cagar budaya nasional yang dimiliki Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Tepat pukul delapan pagi, anggota Polsek Pasir Belengkong berkumpul di halaman depan Keraton Sadurengas. Sekitar 15 orang Polri dibantu dengan warga setempat membersihkan keraton dalam, halaman luar keraton, hingga halaman luar Masjid Nurul Ibadah.

Kapolres Paser AKBP Cristian Torry melalui Kapolsek Pasir Belengkong AKP Tasimun saat ditemui menyampaikan, kegiatan kerja bakti ini dalam rangka menjaga peninggalan sejarah yang dimiliki Kabupaten Paser. Polri ikut turun tangan karena melihat kondisi Museum Keraton Sadurengas yang kurang perhatian.

Terlihat dari banyaknya rumput liar di sekitar keraton, selokan-selokan yang dipenuhi sampah dedaunan hingga dapat menututupi aliran air. Kemudian banyaknya benda-benda bersejarah yang tertutupi debu.

“Kegiatan ini untuk bisa menjaga aset-aset pemerintah. Siapa lagi yang menjaga aset kita kalau bukan kita sendiri,” ucap Tasimun.

“Melihat situasi museum yang seperti ini, kalau tidak kita jaga dapat berdampak pada aset daerah yang ada di Pasir Belengkong,” jelas Tasimun.

Penjaga Museum M.Ali mengatakan, Kegiatan kerja bakti membersihkan peninggalan-peninggalan sejarah sangat memberikan manfaat. Museum yang bersih juga dapat menarik minat pengunjung untuk datang. Mengingat Museum Keraton Sadurengas selalu di penuhi pengunjung hingga ribuan orang saat libur hari besar.

“Pengunjung sangat melonjak hingga mencapai ribuan pada saat hari besar, seperti Hari Raya Idul Fitri,” ucap Ali.

Tasimun kembali menjelaskan, harapan dari adanya kegiatan bersih museum dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ikut serta menjaga aset peninggalan sejarah tersebut. Diharapkan masyarakat dapat ikut serta dan membantu kegiatan kerja bakti selanjutnya.

“Kami berharap masyarakat merasa memiliki aset sejarah yang kita miliki, semoga berikutnya masyarakat juga bisa ikut membantu,” tutup Tasimun. (rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.