N Sya
Tana Paser, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur mulai menelusuri sumber daging babi, pasca hebohnya isu bakso daging babi tersebar di sosial media, selasa (19/1) lalu. Lab Kesehatan Daerah Kabupaten Paser yang pertama kali melakukan uji cepat (raid test), melimpahkan kasus tersebut kepada Dinas Pertanian dan Peternakan serta Dinas Perdagangan Kabupaten Paser.
Kepala Dinas Perdagangan, M Marwan Natsir saat ditemui mengatakan kasus ini masih ditangani lebih lanjut oleh Dinas Pertanian dan Peternakan. Sampel bakso dan kuah bakso di bawa langsung ke Samarinda untuk dilakukan test DNA atau uji Polymerase Chain Reaction (PCR).
“Perintah dari Pj Bupati kami Dinas Perdagangan serta Dinas Pertanian dan Peternakan berkerjasama untuk mengusut kasus ini. Dinas Pertanian dan Peternakan bertugas untuk mencari tahu benar tidaknya bakso mengandung babi. Sedangkan kami Dinas Perdagangan bertugas mencari tahu asal usul daging bakso tersebut,”
Sementara ini Dinas perdagangan memperoleh informasi bahwa daging bakso tersebut berasal dari Balikpapan. Tetapi pihaknya masih mencari tahu lagi apakah daging tersebut merupakan daging lokal atau impor.
“Memang benar daging dari Balikpapan, sementara kami masih mencari tahu dari pemasok asal usul daging tersebut. Kalau sudah dapat informasi dari pemasok daging itu impor akan kami cari tahu importirnya tersebut sesuai aturan atau tidak,” jelas Marwan.
Kemudian Marwan juga menjelaskan, Rabu (20/1) lalu, dilakukan penutupan dan pemilik warung sangat bekerjasama dengan pihaknya. Penutupan dilakukan secara persuasif demi kenyamanan dan keamanan masyarakat Kabupaten Paser.
“Kalau ada berita di jejaring sosial bahwa dilakukan penutupan itu dari Brimob, TNI dan lain sebagainya itu tidak benar. Kami melakukan penutupan secara baik-baik dan pemilik warung pun mengerti,” papar Marwan.
“Himbauan kepada masyarakat untuk tidak terhasut dengan kasus bakso babi ini. Karena kita belum tahu indikasinya, apakah ini murni kesengajaan, ataukah ada persaingan tidak sehat, ataukah murni daging sapi tetapi terkontaminasi daging babi. Kepastiannya kita tunggu hasil test CPR nanti,” jelas. (rol)