AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Produksi padi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, khususnya di Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu turun hingga 50 persen akibat kekurangan air.
Kepala Desa Sebakung Jaya Muharis, Kamis mengatakan produksi padi di Desa Sebakung Jaya mengalami penurunan hingga 50 persen karena banyak tanaman padi mati dan tumbuh kerdil akibat kekurangan air.
“Luasan sawah produktif yang ditanami padi di Desa Sebakung Jaya mencapai 800 hektare, 30 persen di antaranya sudah dipanen, tapi hasilnya tidak maksimal,” ujarnya.
“Petani hanya dapat memanen padi sekitar 2,5 ton per hektare atau turun 50 persen, padahal biasanya dalam satu hektare petani mampu panen hingga lima ton,” kata Muharis.
“Kondisi itu akibat musim kemarau panjang yang melanda wilayah Kecamatan Babulu, sehingga banyak petani yang mengeluh karena mengalami kerugian,” ucapnya.
Muharis berharap, ada perhatian pemerintah daerah segera membangun irigasi untuk pengairan lahan persawahan karena sampai saat ini belum ada infrastruktur pengairan di wilayah itu.
“Mayoritas penduduk Desa Sebakung Jaya, selama ini hanya bergantung pada hasil menanam padi, dan hanya mengandalkan air hujan untuk pengairan,” jelasnya.
Selain Desa Sebakung Jaya, sejumlah lahan persawahan di Desa Tambong, Kecamatan Babulu, juga mengalami nasib serupa, dimana puluhan hektare sawah masayarakat tidak bisa ditanami kerena kesulitan mendapatkan air. (bp/*esa)