AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Rencana Pengembangan pembangkit listrik biomassa menggunakan energi alternatif terbarukan ramah lingkungan yang akan dibangun di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sudah masuk ke Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.
Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar, saat dihubungi helloborneo.com di Penajam, Rabu mengatakan, pembangkit listrik biomassa dengan sumber energi limbah dan berkapasitas 10 megawatt, yang akan dibangun di Kawasan Industri Buluminung (KIB) itu untuk mengatasi kekurangan listrik di daerah itu.
“Kami pastikan pembangunan pabrik dan pembangkit listrik biomassa itu akan terwujud, karena rencana itu sudah masuk ke Direktorat Jenderal Kementerian ESDM,” katanya.
Pengembangan pembangkit listrik biomasaa lanjut Yusran Aspar, tidak akan terhambat, karena PT ITCI Hutani Manunggal mendukung pengembangan pembangkit listrik biomasa tersebut.
PT ITCI Hutani Manunggal yang bergerak di bidang hutan tanaman industri di wilayah Penajam Paser Utara itu akan memasok kebutuhan sumber energi untuk pembangkit tersebut secara konsisten.
Pembangkit listrik biomassa tersebut menurut Yusran Aspar, salah satu solusi untuk mempercepat peningkatan pasokan listrik di Kabupaten Penajam Paser Utara, yang semakin kritis.
“Jika penyediaan kebutuhan listrik hanya bergantung kepada PLN, kami rasa cukup sulit terpenuhi, jadi kami mencari solusi lain,” ujarnya.
Untuk jangka pendek menyelesaikan permasalahan listrik, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, akan membangun Perusahaan Daerah hilir sebagai pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas atau PLTMG.
“Daya listrik PLTMG itu bisa dijual kepada PLN, jika ada kecocokan harga, sehingga ada penambahan daya listrik sebesar 7 megawatt,” jelas Yusran Aspar.
Selain itu, tambahnya, pemerintah daerah juga berencana mengembangkan listrik menggunakan energi alternatif terbarukan lainnya yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan air di kolam bekas tambang batu bara. (adv/bp/*rol)