AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Dinas Kesehatan Kabuaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memfokuskan melakukan pencegahan penyebaran malaria di Kelurahan Sotek yang menjadi daerah endemis malaria.
Pengelola Program Malaria Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara Sarjito Ponco Waluyo, saat dihubungi helloborneo.com di Penajam, Minggu menjelaskan, Kelurahan Sotek merupakan daerah endmis malaria, dan tim pencegahan malaria fokus melakukan penanganan di wilayah itu.
Maraknya aktivitas pembalakan hutan atau penebangan pohon yang dilakukan perusahaan maupun masyarakat juga menjadi salah satu pemicu penyebaran malaria di Kelurahan Sotek.
“Dari hasil pemeriksaan cepat terhadap 211 warga di Kelurahan Sotek, lima di antaranya dinyatakan positif malaria,” ungkap Ponco Waluyo.
Fokus penanganan malaria di Kelurahan Sotek lanjut dia, di wilayah klimeter 15 hingga kilometer 32 arah Bongan.
Ponco Waluyo memprediksi, penyebaran malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2016 berpotensi meningkat tajam karena adanya perubahan musim atau pergantian musim dari kemarau ke musim penghujan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, selama periode Januari hingga Juni 2016 menemukan sebanyak 230 kasus malaria di daerah setempat.
Jika melihat temuan kasus selama enam bulan terakhir, Ponco Waluyo memprediksi kasus malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara berpotensi meningkat dibanding 2015 yang ditemukan sebanyak 379 kasus.
“Dibanding dengan periode sama 2015 dengan tahun ini diperkirakan peningkatan kasus malaria bisa mencapai dua kali lipat,” katanya.
“Kami imbau masyarakat melakukan pola hidup bersih dan memasang kelambu untuk menekan penyebaran penyakit malaria,” tambah Ponco Waluyo.
Pada 2010, tercatat 1.404 kasus malaria ditemukan di Penajam Paser Utara dan sedikit turun menjadi 1.350 kasus pada 2011, namun kemudian kembali meningkat menjadi 1.796 kasus pada 2012. (bp/*rol)