Bupati Penajam Hadiri Halal Bihalal SKK Migas

Subur Priono – Humas Setkab Penajam Paser Utara

 

Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar beserta Wakil Bupati Mustaqim MZ menghadiri halal bihalal yang digelar SKK Migas KKKS Wilayah Kalimantan-Sulawesi (Subur Priono - Humas Setkab Penajam Paser Utara)

Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar beserta Wakil Bupati Mustaqim MZ menghadiri halal bihalal yang digelar SKK Migas KKKS Wilayah Kalimantan-Sulawesi (Subur Priono – Humas Setkab Penajam Paser Utara)

Penajam, helloborneo.com – Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar beserta Wakil Bupati Mustaqim MZ menghadiri halal bihalal yang digelar SKK Migas KKKS Wilayah Kalimantan-Sulawesi.

Pada kegiatan tersebut Msutaqim menatakan, pemerintah daerah sangat berterima kasih kepada pihak perusahaan khususnya  SKK Migas di Penajam Paser Utara, yang telah melibatkan pemerintah dalam kegiatan tersebut.

“Halal bihalal seperti ini merupakan tradisi bangsa, karena manusia tempatnya hilaf dan salah. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak perusahaan yang telah mengundang pemerintah daerah dalam kegiatan ini,” ungkapnya.

Halal bihalal secara sederhana lanjut Mustaqim, suatu kegiatan tradisi untuk saling memaafkan antara satu dengan lainnya, selain itu juga mampu mempererat tali silaturahmi antara baik pemerintah daerah, perusahaan dan masyarakat luas.

Pimpinan SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi, Bambang Arianto berharap, kegiatan halal bihalal yang dilaksanakan tersebut bukan hanya menjadi kegiatan seremonial belaka, namun menjadi sarana untuk mejalin kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dengan perusahaan.

“Kami sampaikan ucapan terima kasih yang kepada Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dalam mendukung dan menunjang  peningkatan produktifitas perusahaan kami,” ujarnya.

Sementara itu dalam tausiahnya Ustad Juhdi Fanani menjelaskan, halal bihalal merupakan kegiatan yang mulia dilaksanakan, karena melalui kegiatan tersebut sesama manusi dapat saling memaafkan.

“Kesalahan kepada manusia itu lebih sulit untuk kita meminta maaf dibanding kesalahan kita kepada Allah SWT. Jika kita bersalah kepada Allah, dapat bertaubat kepadanya, tapi jika bersalah kepada sesama manusia, terkadang mereka enggan memaafkan, atau keberadaan mereka kita tidak tahu lagi,” katanya.

Oleh karena itu tambah Ustad Juhdi Fanani, kegiatan halal bihalal yang dilaksanakan tersebut merupakan kegiatan mulia yang sangat baik dilaksanakan, baik di lingkungan masyarakat, pemerintahan, sekolah dan sebagainya. (adv/bp/*rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.