Bagus Purwa
Balikpapan, helloborneo.com – Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci merapat di dermaga Pelabuhan Semayang di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin sekitar pukul 08.30 Wita.
Kali ini adalah kedatangan kedua kapal latih legendaris yang sudah berusia 60 tahun tersebut, setelah berrlabuh di Balikpapan pada 2006 silam. Tahun itu KRI dalam perjalanan ke utara hingga Okinawa, Jepang, lalu berbalik ke selatan lewat Manila, Balikpapan, via Makassar dan terus kembali ke Surabaya.
“Sekarang kami membawa 25 kadet dari negara-negara ASEAN untuk berlatih bersama,” kata Komandan KRI Dewaruci Letnan Kolonel (Pelaut) Widiyatmoko Baruna Aji, kepada wartawan.
Selama tiga hari mulai Senin hingga Rabu mendatang, KRI Dewaruci terbuka untuk umum. Komandan Widiyatmoko mempersilakan masyarakat berkunjung ke kapal untuk melihat-lihat kapal yang menjadi tempat pendidikan para perwira Angkatan Laut Indonesia, dan sekarang juga negara-negara ASEAN itu.
Negara-negara ASEAN tersebut adalah Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Filipina. Laos tidak mengirim sebab memang tidak memiliki Angkatan Laut, sementara Brunei Darussalam absen.
Rute pelayaran tahun ini (2016) terbilang singkat bila dibanding rute yang biasa dijalani KRI Dewaruci, yang sering hampir setahun dalam perjalanan keliling dunia.
Pelayaran dimulai dari Surabaya menuju Mataram-Nusa Tenggara Barat, kembali ke barat ke Denpasar-Bali, lalu ke utara ke Makassar, dan ke barat laut ke Balikpapan.
Selama perjalanan itu, para kadet belajar praktik dari ilmu yang mereka terima di akademi Angkatan Laut masing-masing. Serda Dwi memimpin praktik navigasi atau penentuan posisi dan arah tujuan kapal.
KRI Dewaruci adalah kapal layar tiang tinggi, memiliki 16 layar, serta 3 tiang yang diberi nama berurutan dari belakang ke depan sebagai tiang Yudhistira, Arjuna, dan Bima.
KRI Dewaruci tersebut dibangun tahun 1952 di galangan kapal HC Stulchen and Sohn, Hamburg, Jerman Barat, dan selesai 24 Januri 1953.
Panjangnya 58,30 meter dan lebar 9.5 meter. KRI Dewaruci berlayar ke Indonesia dipimpin Kapten AFH Roosenow, diawaki 70 orang Anak Buah Kapal dan 70 taruna atau kadet pelaut. (bp/*rol)