USAID PRIORITAS Bantu Siapkan Calon Guru Berkualitas

Gusti

 

Jeff Cohen, Direktur Perencanaan Strategis dan Operasi USAID Biro Asia. (Ist)

Jeff Cohen, Direktur Perencanaan Strategis dan Operasi USAID Biro Asia. (Ist)

Surabaya, helloborneo.com – Direktur Perencanaan Strategis dan Operasi USAID Biro Asia, Jeff Cohen, mengunjungi UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya untuk melihat perkuliahan dengan pendekatan pembelajaran aktif di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan terkait implementasi program kemitraan USAID dan UINSA, Jumat  (7/10).

UINSA dan USAID melalui program PRIORITAS (Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students) sejak tahun 2014 telah bekerja sama untuk meningkatkan kualitas perkuliahan calon guru dan pelatihan guru melalui program yang berbasis praktik.

“Saya melihat perkuliahan bagi mahasiswa calon guru di UINSA memperlihatkan model yang baik bagi mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran aktif. Para mahasiswa tampak terbiasa melakukan kegiatan di kelompok-kelompok kecil, lebih banyak berdiskusi, praktik, mengembangkan hasil karya kreatif, dan universitas ini juga mengembangkan program untuk meningkatkan pengajaran membaca di sekolah-sekolah,” kata Jeff Cohen di sela-sela kunjungannya.

“UINSA berada di jalur yang benar untuk mempersiapkan guru berkualitas di masa depan. Mahasiswa calon guru akan lebih siap untuk menerapkan pembelajaran aktif dan mengoptimalkan potensi murid mereka,” tambahnya. Di Makassar, kerjasama juga dilakukan dengan Universitas Negeri Makassar dan Universitas Islam Negeri Allauddin.

Kerjasama tersebut telah berhasil melatih sekitar 400 dosen dari kedua universitas tersebut untuk menjadi dosen-dosen yang aktif mengajarkan pembelajaran model active learning : suatu model pembelajaran yang mendorong siswa lebih aktif terlibat dalam pembelajaran dan metode yang lebih kontekstual  agar ilmu pengetahuan bisa diterapkan untuk menjawab tantangan di lingkungannya.

USAID PRIORITAS juga berusaha membuat hubungan  universitas pencetak guru, mahasiswa calon guru dan sekolah laboratorium atau sekolah mitra universitas menjadi lebih sinergis dengan memperkenalkan skenario konferensi.

Dengan skenario tersebut, setiap mahasiswa calon guru selama masa praktik lapang di sekolah, akan senantiasa dibimbing oleh guru dan dosen dari universitas lewat praktek mengajar secara bersama, dan refleksi bersama selama beberapa kali dan secara bertahap. Skenario ini diharapkan bisa memperkuat kapasitas mengajar mahasiswa calon  guru.

Suddin Bani, dari UIN Alauddin bahkan menyatakan pihak universitas akan menyediakan dana untuk pelatihan dosen PPL dan akan mengubah model PPL dengan mengadopsi model USAID PRIORITAS. “Banyak hal yang baik kita peroleh dari pelatihan USAID PRIORITAS, sehingga kita patut menyebarluaskannya,” ujarnya. (rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.