MR Saputra
Penajam, helloborneo.com – Berasal dari rasa penasaran manfaat pohon mangrove. Ibu-ibu Kelompok Usaha Wanita (KUW) Bina Bersama, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara. Ketagihan melakukan pelestarian mangrove, di pesisir pantai Tanjung Jumlai.
Ketua kelompok KUW Bina Bersama, Siti Ruqiyah yang dijumpai helloborneo.com mengatakan, mengawali rasa penasaran. Sejak tahun 2005 kelompoknya mulai melakukan penanaman pohon mangrove di pesisir pantai. Melalui program bantuan bibit Gerakan Nasional Rehabilitas Hutan (Gerhan) yang pihaknya terima.
“Awalnya kami itu penasaran, apasih manfaat pohon mangrove. Akhirnya kami terpanggil untuk menerjuni dunia pelestariannya,” terang Siti Ruqiyah.
“Dan kebetulan di tahun 2005, melalui program Gerhan kami mendapatkan bantuan bibit sekitar 33.000 pohon mangrove,” lanjutnya.
Alhasil, melalui bantuan bibit yang pihaknya terima, di priode pertama hasil penanaman pohong mangrove, pihaknya merasakan dampak yang sangat signifikan. Dimana yang awalnya air laut bisa naik hingga ke kawasan pemukiman, dengan adanya pohon-pohon mangrove. Air laut tak mencapai daratan lagi.
“Setelah penanaman pertama, dampak mulai kami rasakan. Seiring dengan berdatangannya bantuan-bantuan bibit dari pemerintah dan perusahaan setempat,” ucapnya.
Lanjut Siti Ruqiyah, sampai di tahun 2016 ini, bila dihitung pihaknya sudah melakukan penanaman pohon mangrove sekitar 100 ribu bibit. Meskipun diakuinya tak semua dapat tumbuh, lantaran kuatnya hantaman gelombang laut.
Namun sampai sejauh ini, pihaknya tetap rutin melakukan perawatan, agar ekosistem pohon mangrove di kawasan Kampung Baru tetap terjaga. (adv/mrs/rol)