Peduli Pendidikan GMPPK Gelar Nobar Hingga Workshop Video

MR Saputra

Paknyang Kutai hadir pada Malam Puisi Penajam ke 14, segaligus akan diskusi film Nomaden. (Ist)

Paknyang Kutai atau Paksianom Nyagoen. (Ist)

Penajam, helloborneo.com – Wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan, Generasi Muda Penerus Perjuangan Kemerdekaan (GMPPK), Kalimantan Timur. Mengelar berbagai acara. Dari nonton film bareng (Nobar) Trilogi Nomaden yang berjudul “Menjemput Ibu” hingga workshop pembuatan video promosi, di Desa Tani Baru, Muara Elok, Kutai Kartanegara.

Dimana rangkaian kegiatan yang dimulai Sabtu, 26 hingga 28 November mendatang. GMPPK ingin memberikan dukungan kepada anak-anak di desa yang jauh dari pusat pemerintahan ini, agar bisa menunjukan semangat nasionalis, meski jauh dari mata Indonesia.

Sutradara Film Trilogi Nomaden “Menjemput Ibu” sekaligus relawan di GMPPK, Paksianom Nyagoen mengatakan, di desa yang berjarak 68 KM dari Kota Tenggarong ini, pihaknya melihat semangat dunia pendidikan yang begitu tinggi. Bahkan bila membandingkan dengan sekolah-sekolah di pulau Jawa. Potensi yang dimiliki anak-anak di Desa Tani Baru, tak kalah berkembangnya.

“Oleh sebab itu kami datang ingin memberikan support secara langsung kepada para siswa dan warga di Desa Tani Baru, Muara Elok. Dimana meski jauh dari pemerintah, tapi anak-anak dan warga disini memiliki hak yang sama, sebagai rakyat Indonesia,” terang Paknyang Kutai, panggilan akrab dari Paksianom Nyagoen.

Selain itu dari pemutaran film Trilogi Nomaden “Menjemput Ibu” serta pemberian workshop pembuatan video pihaknya dari GMPPK juga memberikan sedikit keterampilan kepada warga dan anak-anak yang ada di Desa Tani Baru, Muara Elok. agar bisa lebih kreatif lagi dan mampu mempromosikan daerahnya.

Tak hanya itu Paknyang Kutai juga menjelaskan pihaknya juga memberikan sedikit pembinaan dan berbagi ilmu untuk siswa-siswa di SD 004, SMP 14 dan SMA Filial 1 – Anggana, yang sebelumnya pada bulan Oktober pihaknya sudah sempat datang untuk memberikan pendampingan.

“Dan adanya pemutaran film dan Workshop ini, kami ingin memberikan sedikit keterampilan untuk anak-anak dan warga yang ada disini. Pasalnya bukan hanya memiliki SDM yang berpotensi dalam dunia pendidikan, tetapi potensi pariwisata yang ada juga sangat lah besar di desa Tani Baru ini,” paparnya.

“Kita berupaya, setelah ini anak-anak disana mulai mempromosikan apa saja yg ada di desanya dengan mendokumentasikan dalam karya dokumenter dan secara terus menerus di upload ke youtube supaya dunia melihat, bahwa diwilayah terpencil di Indonesia, ada anak2 yang kreatif yang selalu berkarya sekalipun dengan alat apa adanya,” lanjut Paknyang Kutai.

Paknyang Kutai juga memaparkan, selain memberikan workshop pihaknya bersama GMPPK juga mengelar berbagai macam perlombaan dan menyalurkan batuan beda rumah kepada warga yang membutuhkan bantuan.

“Dalam event yang kami gelar selama 3 hari ini, kami juga ada mengelar berbagai macam perlombaan hingga penampilan tarian-tarian kebudayaan yang ada di desa Tani Baru, Muara Elok. Selain itu GMPPK juga ada memberikan batuan social kepada masyarakat setempat,” tutupnya. (mrs/rol)

 




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.