Distanak Penajam Minta Petani Perhatikan Pakan Sapi

AH Ari B

 

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara, Arief Murdiyatno (AH Ari B - Hello Borneo)

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara, Arief Murdiyatno (AH Ari B – Hello Borneo)

Penajam, helloborneo.comDinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meminta kelompok tani penerima bantuan ternak sapi jenis “brahman cross” dari pemerintah pusat untuk memperhatikan nutrisi pakan.

“Nutrisi pakan sapi berpengaruh terhadap tingkat kematian ‘pedet’ atau anak sapi,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara, Arief Murdiyatno ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Jumat.

“Kami minta kelompok tani penerima bantuan sapi ‘brahman cross’ lebih memperhatikan nutrisi pakan serta parawatan sapi itu,” ujarnya.

Menurut Arief Murdiyatno, angka kematian angka kematian sapi “brahman cross” cukup tinggi, yakni 144 ekor hingga Oktober 2016.

“Sapi induk yang mati sebanyak 46 ekor, sedangkan kematian anak sapi atau ‘pedet’ mencapai 98 ekor,” jelasnya.

Tingginya kematian sapi tersebut lanjut Arief Murdiyatno, diduga karena perawatan kurang maksimal serta kurangnya pemenuhan nutrisi pakan.

“Kami menduga, kematian sapi itu karena kurang mendapatkan perawatan yang maksimal dan kekurangan nutrisi,” ucapnya.

Arief Murdiyatno meminta masing-masing kelompok tani yang mendapatkan bantuan sapi dari pemerintah pusat itu, lebih memperhatikan kebersihan kandang dan pemenuhan nutrisi pakan karena sangat berpengaruh terhadap angka kematian, terutama kematian anak sapi.

“Kami juga berupaya menekan angka kematian sapi melalui peningkatan status kesehatan reproduksi sapi induk,” ungkpanya.

Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara menargetkan populasi sapi “brahman cross” dari Australia tersebut bisa meningkat mencapai 80 persen hingga akhir 2016, dari yang disalurkan pemerintah pusat sebanyak 701 ekor.

“Kami targetkan populasi sapi yang disalurkan pemerintah pusat pada November 2015 sebanyak 701 ekor itu bertambah menjadi 1.260 ekor hingga akhir 2016,” tambah Arief Murdiyatno. (bp/*rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.