Baterai Bekas PJU di Penajam Diduga Diperjualbelikan

Ari. B

Kotak Acuu Lampu Solar Cel.

Penajam, helloborneo.com – Baterai bekas untuk lampu penerangan jalan umum tenaga surya milik Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diduga diperjualbelikan ke masyarakat tanpa melalui prosedur yang benar.

Informasi yang diperoleh helloborneo.com di Penajam, Sabtu, menyebutkan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan penggantian daya lampu penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang kilometer satu sampai empat Kelurahan Nenang dan kilometer delapan Kelurahan Nipah-Nipah, dari tenaga surya ke daya listrik PLN .

Sejumlah baterai dan panel PJU tenaga surya di Jalan Provinsi tersebut mulai dilepas untuk diganti dengan menggunakan daya listrik PLN.

Namun, beberapa hari terakhir beredar informasi kalau baterai jenis Kayaba VRLA 17 volt untuk PJU tenaga surya itu diperjualbelikan dengan harga sekitar Rp600.000 hingga Rp700.000 per unit.
Sementara harga baru baterai tersebut sekitar Rp1.800.000 per unit dan untuk membelinya harus melalui pemesanan dari luar daerah.

“Saya tidak tahu menahu mengenai baterai atau panel tenaga surya itu,” kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara Supardi, ketika dikonfirmasi terkait informasi dugaan baterai itu diperjualbelikan.

Ia menyebutkan, pemeliharaan dan penanganan lampu PJU menjadi tanggung jawab Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan.

Selain itu, pengerjaan penggantian PJU dari tenaga surya ke daya listrik PLN itu juga terus molor dari target awal pada akhir September 2007, karena berbagai kendala.

“Pengerjaan penggantian PJU itu masih menunggu sambungan jaringan dari PLN dan pengadaan material dari luar daerah,” ungkap Supardi.

Sebanyak 100 unit PJU tenaga surya di sepanjang Jalan Provinsi di wilayah Kecamatan Penajam dipasang pada tahun anggaran 2013-2014 oleh Dinas Pertambangan serta Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemukiman Kabupaten Penajam Paser Utara.

Namun, PJU tenaga surya tersebut tidak maksimal karena lebih sering tidak berfungsi atau padam, sehingga pada 2017 diganti menggunakan daya listrik PLN, namun membutuhkan waktu cukup lama. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.