Ari B
Penajam, helloborneo.com – Pejabat Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Bere Ali meminta vaksinasi campak-rubella (measles-Rubella/MR) program imunisasi massal terus dilanjutkan kendati masih terjadi polemik terkait belum adanya sertfikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia terhadap vaksin campak-rubella.
Permintaan Bere Ali tersebut dilontarkan ketika meninjau pemberian vaksinasi campak-rubella di sejumlah sekolah, Selasa.
Pejabat (Pj) Bupati didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Arnold Wayong meninjau pemberian vaksinasi campak-rubella di SD Negeri 003, SD Negeri 016 dan SMP Negeri 22.
“Saya mendukung program pemberian vaksin campak-rubella tetap dilanjutkan, halal tidaknya vaksin itu serahakn kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI),” tegas Bere Ali.
Program imunisasi campak-rubella yang diluncurkan pemerintah pusat tersebut melalui Kementerian Kesehatan tersebut lanjut ia, cukup penting yang bertujuan anak tetap sehat dan terhindar dari penyakit campak.
Kementerian Kesehatan menurut Bere Ali, menyampaikan vaksin campak-rubella itu dipastikan aman, tinggal menunggu sertifikasi halal yang diterbitkan MUI untuk vaksin tersebut.
“Jadi sambil menunggu keputusan MUI, vaksinasi campak-rubella tetap dilanjutkan dan tidak dihentikan,” tegasnya lagi.
Namun demkian Bere Ali tidak memaksakan orang tua yang menolak anaknya divaksin campak-rubella dengan alasan belum ada sertifikat halal dari MUI pada vaksin tersebut.
“Bila ada orang tua yang keberatan karena alasan belum ada kejelasan MUI tidak jadi masalah,” ujarnya.
Jika nanti sudah diterbitkan sertfikasi halal untuk vaksin campak-rubella tambah Bere Ali, silahkan anak yang belum diimunisasi campak-rubella untuk divaksin.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, berupaya vaksinasi campak-rubella mencapai 95 persen dari 49.000 anak yang ditargetkan mendapat suntikan vaksinasi campak-rubella pada imunisasi massal yang dilaksanakan mulai Agustus hingga September 2018. (bp/hb/Adv)