Ari B
Penajam, helloborneo.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, membutuhkan tambahan mesin pompa air portabel yang mudah dibawa-bawa untuk mendukung penanganan kebakaran hutan dan lahan di daerah setempat.
Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila saat ditemui helloborneo.com di Penajam, Jumat, mengatakan, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Penajam sebagian besar lokasinya sulit dijangkau oleh kendaraan.
Kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayah Penajam Paser Utara terus terjadi sejak beberapa hari terakhir dan sebagian lokasinya sulit dijangkau mobil pemadam.
“Untuk menangani karhutla yang terjadi di lokasi sulit dijangkau kendaraan, kami membutuhkan pengadaan mesin pompa portabel serta selang air yang cukup banyak,” jelas Nurlaila.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dapat menambah jumlah mesin pompa portabel, mengingat saat ini BPBD baru memiliki dua unit mesin pompa portabel bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Sampai saat ini diperkirakan sekitar 97 hektare lahan yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara hangus terbakar.
Kendati kebakaran hutan dan lahan tersebut berhasil dipadamkan, lanjut Nurlaila, penanganannya cukup sulit sebab titik api tidak bisa dijangkau oleh kendaraan pemadam.
Menurut ia, banyak kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayah Penajam Paser Utara yang harus ditangani dengan mesin pompa portabel, bahkan dengan cara manual karena sebagian besar lokasi titik api sulit ditembus kendaraan maupun berjalan kaki.
Nurlaila mencontohkan kebakaran hutan kota di belakang kantor bupati yang terjadi belum lama ini, akses menuju lokasi kebakaran sangat sulit, bahkan dengan berjalan kaki.
Sebagai garda terdepan dalam mengatasi bencana, tambahnya, BPBD perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, sehingga dapat melakukan penanganan bencana dengan maksimal.
“Ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana pendukung penanggulangan bencana perlu menjadi perhatian pemerintah kabupaten sehingga memudahkan untuk melakukan pemadaman karhutla yang terjadi,” ujar Nurlaila. (bp/hb)