Budidaya Bawang Merah di Penajam Terkendala Keterbatasan Modal

Bagus Purwa

Hasil Bawang Merah di PPU .

Penajam, helloborneo.com – Pengembangan budidaya komoditas bawang merah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terkendala keterbatasan modal para petani.

Sejumlah petani bawang merah saat ditemui helloborneo.com, Selasa, mengatakan, selain keterbatasan modal risiko kegagalan bertani bawang merah juga cukup tinggi.

Sehingga perkembangan budidaya komoditas bawang merah menurut mereka, yang terjadi saat ini sangat lambat.

Untuk membudidayakan bawang merah kata Rusmadi. salah satu petani bawang merah, sebenarnya tidak terlalu sulit namun membutuhkan modal yang cukup besar.

“Inilah yang menjadi kendala para petani, membeli bibit saja kami harus mengeluarkan modal sekitar Rp7.000.000 hingga Rp10.500.000 untuk satu hektare lahan,” jelasnya.

Harga benih atau bibit bawang merah Rp70.000 per kilogram, dan untuk menanam bawang merah di lahan seluas satu hektare dibutuhkan 100 hingga 150 kilogram benih atau bibit bawang merah.

“Vitamin dan obat-obatan untuk tanam bawang merah, para petani mengeluarkan biaya hingga Rp2 juta per bulan,” ungkap Rusmadi.

“Jadi untuk menanam bawang merah, per satu hektare lahan mulai pengolahan sampai panen modalnya bisa mencapai puluhan juta,” ujarnya.

Dengan demikian lanjut Rusmadi, sangat sedikit petani yang mau bertanam bawang merah dalam skala besar, apalagi tanaman bawang merah sangat mudah terserang penyakit dan risiko kegagalannya cukup tinggi.

“Minat petani tanam bawang merah masih minim, karena modal yang dibutuhkan memang cukup besar,” ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara Surito Widarie ketika ditemui terpisah terpisah.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tambahnya, bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) melakukan pengembangan benih bawang merah dan diharapkan lahan pembibitan bawang merah terus bertambah. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.