
Ari B
Penajam, helloborneo.com – Penanganan peningkatan dan perbaikan infrastruktur jalan di wilayah empat kecamatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berjalan lamban karena terbatasnya keuangan pemerintah kabupaten setempat.
“Penanganan jalan kabupaten di empat kecamatan berjalan lambat karena kondisi keuangan terbatas untuk bisa menyelesaikan sekaligus,” ungkap Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Hamdam mengakui ketika dikonfirmasi helloborneo.com, Sabtu.
Kebutuhan anggaran untuk penanganan jalan Kabupaten Penajam Paser Utara jelas Wabup, cukup besar dengan panjang jalan kabupaten sekitar 1.000 kilometer di empat kecamatan.
Jika penanganan jalan kabupaten tersebut untuk satu kilometer lanjut Hamdam membutuhkan anggaran sekisar Rp2 miliar, maka untuk menangani seluruh jalan kabupaten diperlukan biaya lebih kurang Rp2 sampai Rp3 triliun.
“Jalan-jalan kabupaten itu panjangnya sekitar 1.000 kilometer di seluruh kecamatan, tentunya dibutuhkan biaya yang cukup besar dan anggaran terbatas jadi penanganannya terlihat lambat,” ucapnya.
“Masyarakat juga tahu kebutuhan dana untuk penanganan jalan kabupaten sangat banyak, kalau satu kilometer membutuhkan Rp2 miliar untuk menyelesaikan seluruhnya dalam satu periode perlu Rp2 sampai Rp3 triliun,” ujar Hamdam.
Sementara Kekuatan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD 2020 Kabupaten Penajam Paser Utara senilai Rp1,6 triliun masih didominasi untuk gaji pegawai serta anggaran pendidikan dan kesehatan.
Sehingga untuk menyelesaikan permasalahan infrastruktur jalan kabupaten di empat kecamatan kata Hamdam, tidak mungkin dilakukan sekaligus kecuali dapat suntikan dana dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.
Kendati penanganan infrastruktur jalan Kabupaten Penajam Paser Utara berjalan lambat karena membutuhkan anggaran yang cukup besar jelas Wabup, penanganan jalan kabupaten tersebut terus berjalan setiap tahun.
“Dana penanganan jalan kabupaten didukung melalui APBD kabupaten, DAK (dana alokasi khusus) serta dari bantuan keuangan, jadi tetap terus berjalan,” tambah Hamdam.
Penanganan infrastruktur jalan di wilayah empat kecamatan Kabupaten Penajam Paser Utara harus dilakukan sebagai persiapan pemindahan ibu kota negara Indonesia ke wikayah Provinsi Kalimantan Timur. (Adv/bp/hb)