Ari B
Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menyiapkan dana lebih kurang Rp5 miliar sebagai upaya menghadapi merebaknya virus corona (COVID-19).
Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud, saat ditemui helloborneo.com, Jumat menyatakan anggaran telah disediakan untuk pengadaan peralatan dan biaya operasional jika terdapat kasus corona di daerah setempat.
Bupati mengaku dana tersebut masih terlalu kecil dibanding jumlah penduduk Benuo Taka (sebutan Kabupaten Penajam Paser Utara) yang saat ini mencapai sekitar 170.000 jiwa.
Apalagi lanjut Abdul Gafur Mas’ud, Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan daerah perlintasan bagi masyarakat Kota Balikpapan dan Kabupaten Paser.
“Kalau nanti memang ada penambahan dana akan ditambah karena masalah menjaga warga agar tidak terjangkit COVID-19. Satu terinfeksi sangat cepat penularannya, jadi masalah dana tidak bisa dibandingkan dengan keselamatan manusia,” ujarnya.
Dana penanganan COVID-19 tersebut menurut Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Puti Botung Kabupaten Penajam Paser Utara Jense Grace Makisurat, untuk ruang khusus sebagai tempat isolasi pasien COVID-19.
“Anggaran penanganan COVID-19 juga untuk pengadaan alat pelnindung diri bagi petugas medis di rumah sakit,” ucapnya.
“Dana itu untuk rehab ruang perawatan untuk dijadikan ruang isolasi, untuk belanja APD serta pemeriksaan spesimen dan untuk beberapa peralatan yang khusus digunakan ruang isolasi,” kata Grace Makisurat.
Anggaran penanganan COVID-19 di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai Rp5,9 miliar bersumber dari dana insentif daerah dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD Perubahan 2020.
Dana penanganan VOVID-19 di Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut ditetapkan pada dua ODP (organisasi perangkat daerah), yalni RSUD Ratu Aji Putri Botung sekitar Rp3,7 miliar dan Dinas Kesehatan sekisar Rp2,2 miliar. (bp/hb)