
Ari B
Penajam, helloborneo.com – Desa di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diharapkan memberikan kontribusi untuk daya tahan ekonomi di tengah mewabahnya virus corona jenis baru penyebab COVID-19, kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa atau DPMD setempat Dul Azis.
“Seluruh pemerintahan desa diharapkan berkontribusi terhadap ekonomi di tengah pandemi virus corona,” ujar Dul Azis ketika ditemui helloborneo.com, Selasa.
“Pertumbuhan dan daya tahan ekonomi daerah maupun pusat akan terpengaruh dengan mewabahnya virus corona saat ini,” jelasnya.
Untuk itu Dul Azis meminta seluruh perangkat desa segera memenuhi persyaratan untuk penyaluran dana desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maupun APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) 2020.
Seluruh persyaratan pencairan dana desa tersebut tegasnya, harus segera diselesaikan karena penyaluran dana desa bersumber dari APBD maupun APBN tahap pertama sampai April 2020.
Sampai saat ini ungkap Dul Azis, baru 15 dari 30 desa di Kabupaten Penajam Paser Utara yang telah menyelesaikan proposal Anggaran Pendapatan Belanja Desa atau APBDes.
“Sementara 15 desa lainnya masih tahap konsultasi propsal ABPDes sebagai syarat pencairan dana desa, kami harapkan cepat selesai,” tambahnya.
Ke-15 desa yang belum menyelesaikan proposal ABPDes tersebut diharapkan dapat segera merampungkan persyaratan untuk penyaluran dana desa tersebut.
Arahan dari pemerintah pusat menurut Dul Azis, pencairan dana desa yang bersumber dari APBD maupun APBN tahap pertama dimulai Januari hingga April 2020.
“Imbauan pemerintah pusat lebih cepat lebih baik, penyerahan APBDes cuma diarahkan mulai Januari sampai April 2020,” ucap Dul Azis.
Dengan dana desa tersebut diharapkan pemerintahan desa dapat melakukan program padat karya agar dapat turut berkontribusi pada pertumbuhan dan daya tahan ekonomi daerah maupun pusat. (bp/hb)